Ingin Jadi Penyair
selayak seorang mahir
aku tulis kata-kata nyinyir
berbau anyir
serupa limbah deras mengalir
ya, aku ingin jadi penyair
Sekeping Hati
sekeping hati
menunggu
tak hirau mendung
masih
di tepian sungai
membayang hanya
ayu wajah kekasih
Lupa Diri
kita, yang seringkali lupa
pada kealpaan sendiri
berteriak lantang
dengan segala mencaci-maki
tanpa koreksi
berbisik bangga dalam hati
"kebenaran hanya ada pada kami"
Berdiri di Tengah-tengah
berdiri di tengah-tengah
aku
mendapati ragam gejala
terjadi
berganti dan tak sudah-sudah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!