kutuliskan bait ini
bila malam kelam
hawa dingin menusuk tajam
hanya untukmu puan
buah ingatan dendaman hatiku sayang
di sini, duduk di beranda
dengan nyala lampu penerang pandang mata
menari pena genggaman jemari
merangkai bait-bait sederhana
yang mungkin kan mudah untuk kau terjemah
satu persatu sudah
terakit bait jelmaan kata
pada lembar-lembar yang masih menyisa
sepenuh mampu
tanpa ragu curahkan rasa di jiwa
deru suara laju kendara
di jalan berkejaran menuju arah
melintas begitu saja
tak mampu memecah fokus hati menjalin makna
hingga kan tuntas rangkai bait sempurna
adalah anggun paras wajah
tiada lepas membayang di anak mata
itulah jua menuntun arah
ayun jemari pada halaman yang masih membuka
pula lembut sapamu mengajak hati tetap terjaga
ya, kutuliskan bait ini
bila malam kelam
hawa dingin menusuk tajam
menusuk hingga ke rongga jiwa terasa
gigil ada sempat menyapa
sekali lagi, hanya untukmu puan
untukmu saja
Bengkulu, 17 September 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H