bangun tidur kulangsung sahur
lupa cuci muka dan kumur-kumur
walau mata masih rada lamur
menu makanan langsung kugempur
senandung racau hati untuk sahur kali ini
tidak, bukan hanya untuk kali ini
tapi hampir semua pagi yang aku lalui
mungkin
nyaris tanpa tapi, sanggah hati
lapar menuntut diri lupa pada batas wajar
menurutkan urusan perut tak dapat ditawar
terburu-buru selayak diri sedang dikejar
makhluk-makhluk sangar
bertaring tajam berwujud kekar
aih, lupa diri mengingat Tuhan
hampir
tersamar bisikan-bisikan nafsu tiada tertahan
janjikan keindahan yang menawan
yang nyata hanyalah sebatas gurauan
bangun tidur kulangsung sahur
lupa cuci muka dan kumur-kumur
walau mata masih rada lamur
menu makanan langsung kugempur
tuntas, habis sudah disikat apa tersaji
sayup mata menuntut rebah badan terlelap lagi
hingga gema kumandang adzan meninggi
nyaris
hanya menjadi senandung pengantar mimpi
Bengkulu, 20 Juni 2016