hanya dua atau tiga butir kurma
yang manisnya sesaat saja
di ujung lidah tercecap
habis dikunyah dam berlalu begitu saja
tapi bagi mereka, sungguh tiada ternilai harga
penghapus rasa lapar
yang entah, tak lagi dapat dijabar dengan kata-kata
atau penambah tenaga tegaknya raga
setelah letih seharian demi sedikit nafkah
barangkali, bagi masing-masing kita
hanyalah menu yang biasa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!