Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melihat Garuda Pancasila, Masihkah?

1 Juni 2016   06:53 Diperbarui: 1 Juni 2016   08:39 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar garuda - patriotgaruda.com

masihkah akan kita lihat kepakan sayap-sayap itu saudara

sedang mata kita terlajur sudah dilumuri noda

noda dogma yang entah

yang enggan melihat dan mengakui kebenaran yang ada

sayap-sayap yang lahir dari sejarah

dari tangan dan jiwa-jiwa yang enggan dijarah

pun hanya sejengkal tanah

sejengkal kadaulatan, harkat dan martabat bangsa

masihkah saudara, masihkah pula akan kita lihat kaki-kakinya

mencengkram erat selendang kebersamaan

sedang mata kita terlanjur suka mencari perbedaan yang ada

dan dengan ambisi menjadikannya alat pemecah belah

masihkah kita akan melihatnya

selendang yang ada bertajuk Bhineka Tunggal Ika

yang tercipta dari semangat persatuan para penghulu bangsa

maju serentak dari seluruh penjuru tanah persada

ya, masihkah akan kita lihat saudara

sang garuda perkasa mengangkasa di atas bentang khatulistiwa

dengan semangat yang telah dikalungkan di lehernya

oleh para punggawa yang tiada pernah mengenal kata menyerah

masihkah, sedang kita terlanjur berkubur dalam kesenangan yang ada

terbuai dalam khayalan-khayalan hampa

hingga lalai dan menggadaikan saja segala yang kita punya

hanya demi secuil kekayaan dan kejayaan yang nyata sesaat atau semu belaka

masihkah?

begitu adanya aku rasa tertera sebuah tanya

untuk dijawab oleh masing-masing kita

tanpa harus mengacungkan telunjuk menagih jawab pada sesama

Bengkulu, 1 Juni 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun