dan pada remang caya purnama
terawang pandang
kata menerka
selaksa rasa yang dalam diam
diam-diam menjelma
tanpa salam
tanpa ucap sapa
serupa gentayang
tak tahu arah kemana entah
kali ini bukan pungguk kawan
menunggu di ujung dahan
hanya aku
duduk termangu di pelataran
tiada berkawan
semata bayang ingatan
menjuntai di lambai daunan
terpaan angin perlahan
teramat
dan kembali diam
resah badan
tumbang tertebang angan
terawang panjang teramat
tiada gapai
jauh sampai
dan hati sansai
acak terserak kata terkaan
yang terus dan terus
berganti tanpa ujung ketetapan
ya, pada remang caya purnama
terawang pandang
kata menerka
selaksa rasa yang dalam diam
diam-diam menjelma
satu
dua
tiga
hingga tiada hingga
entahlah
Bengkulu, 03 November 2015
gambar: Jansori Andesta (Rumpies)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H