panas melampau batas
kurun waktu
tiada kira
tiada tahu hingga kan bila
dan kini kulihat langit malam
tak lagi hitam
kelabu ia
terselimut kabut yang entah bila kan redam
dan kini nafas adalah asap
bukan segar
bukan udara lindap
hembus menyebar
dan kini air adalah peluh
mengucur
luruh
hempas ke tanah luntur
dan kini lagu
telap angin berembus riuh
bawa racun
mengusap badan. lumpuh
dan kini setiap harap
hilang menguap tiada sisa
serupa mimpi
tiada jadi. kata tersia
dan kini
ah!
tak akan cukup ungkap keluh dan kesah
di lentik lidah
ya, panas melampau batas
kurun waktu
tiada kira
tiada tahu hingga kan bila
Bengkulu, 22 Oktober 2015
sumber gambar:Â muslimahpejuang.wordpress.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI