Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Terucap dalam Sumpah: Ini Nusantara, Kan Tetap Jadi Milik Kita

28 Maret 2015   21:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:51 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

selama gembur subur tanah masih ada untuk bertanam
selama semangat juang dalam diri masih ada digenggam
walau luap genangan kedukaan selalu coba merendam
walau di tepian azam menganga jurang nan dalam
walau kobaran api amarah dan dendam
seolah tiada 'kan pernah sempat redam terpadam

ini nusantara, tanah air kita tempat mengalir darah-darah kita
tempat menetas keringat dan air mata kita
tempat tumbuh kembang jiwa dan raga anak cucu kita
‘kan tetap jadi milik kita yang sah tiada terbantah
hari ini, besok, dan sampai kapan pun juga
sampai berpisah ruh-ruh kita dari rapuhnya raga

jangan pernah terenggut pun hanya segenggam
oleh tangan-tangan durja yang ada tak pernah diam
jangan pula biarkan tercemar oleh segala kenistaan yang menghitam
yang ada serupa genang kubangan lumpur dalam
menebar amis teramat tajam
menusuk nafas hidup hingga rongga-rongga terdalam

pertahankan, pertahankan dengan segenap mampu yang ada
pun tiada urung akan terguris luka
pun akan terjerat pasung hingga jasad menyatu dengan tanah
pun berteman akhirnya dengan segala siksa
pertahankan tanpa banyak berkata-kata
dengan kebanggaan yang terpancar nyata di setiap ayunan langkah

ya, selama gembur subur tanah masih ada untuk bertanam
selama semangat juang dalam diri masih ada digenggam
ini nusantara, tanah air kita tempat mengalir darah-darah kita
tempat menetas keringat dan air mata kita
‘kan tetap jadi milik kita yang sah tiada terbantah
hari ini, besok, dan sampai kapan pun juga: terucap dalam sumpah

Bengkulu, 28 Maret 2015
dalam gejolak jiwa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun