Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bait-Bait Terpenggal Itulah Kau dan Aku

1 Februari 2015   14:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:00 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bait-bait terpenggal itulah
kau dan aku
sealur kata
tapi tiada jua bersatu
jauh jangkau
pun makna jelas terpantau
nyatakan rindu

hanya rasa
bersinggung lantun irama
syair mengalir
himbauan angin semilir
nerpa ranting dan daunan
lambai perlahan
kabarkan pesan: kau akan aku tunggu

aku akui itu
adalah kau di ingatku
bawa hasrat
begitu isyarat tertuju
merentas sekat
detakan di batas-batas waktu
yang ada
kian lampau sungguh

hingga tiada kan bimbang
menentang dentang
lelaku langkah melaju
pun raga masih terpaku
: kata anganku
mendesak melulu
menebas batas wajar
yang tempo hari menjelma keluh

ya, bait-bait terpenggal itulah
kau dan aku
terpisah halaman teramat jauh
harap kan rekat
menyatu
utuh sebuah buku
bersampul syahdu kata merindu
rekat selalu
hingga kan datang dentang
takdir penentu

Bengkulu, Awal Februari dalam balutan rindu
Terima kasih pada yang jauh yang telah menjadi inspirasiku. bisik hatiku...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun