Nah, yang terakhir itu jenis NU Pelit, yang ini seimbang Kil, ada di kelompok struktural dan ada juga di kelompok kultural. Senangane iku yo cari hidup di NU tapi kalau dimintai sumbangan untuk NU langsung mengepalkan tangan alias tidak mau nyumbang, pelitnya na'udzubillah, saking pelitnya diundang tahlilan saja nda mau datang, padahal yang diminta cuma do'a.
Sudah ya Kil, bila luang waktumu, Agustus nanti datanglah ke arena Mu'tamar. NU butuh penggembira yang banyak, semakin banyak penggembira semakin banyak do'a, akar rumput itu kokoh Kil, meskipun terlihat kecil, ia tanaman yang tahan cuaca bahkan di saat kemarau, dia sanggup bertahan hidup walau raganya kering menguning seakan tidak bernyawa, namun dia selalu menyimpan asa dalam rimpang akarnya dan jika saat hujan tiba, perlahan menghijaulah dia beranak pinak dan menyebar, menebar segar dipandangan mata rumput tidak memilih tempat dia tumbuh di gunung, di tepi sawah, di halaman rumah, di pinggir pantai, bahkan di tempat pembuangan sampah akhir, rumput hadir menyediakan tempat merebahkan diri bagi pendaki, menjadi tempat istirahat para petani, nelayan dan para penambang sampah.
Selamat Mu'tamar ke-33 PBNU jaya selalu, aku yo nderek bungah...
Â
Endasmu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI