Drak Bike Park (DBP) Batam merupakan tempat sekaligus cara bikers menyalurkan hobi, mencintai dirinya dan ikut membantu mengawasi alam. Drak Bike Park Batam telah menjelma menjadi tempat destinasi para bikers Batam untuk melepas penat dan stress, setelah seminggu bergelut dengan bermacam aktifitas "monoton" yg terkadang menjenuhkan.
Waktu di Kota Batam menunjukkan pukul 06.00 Wib. Seperti janji sebelumnya, libur pagi natal Sabtu (25/12/2010), menjadi pilihan hari yang pas untuk menjalin kebersamaan antar anggota komunitas pesepeda; Cendana Batam Bike (CBB) Club. Pekan ini, rute yang dipilih; Drak Bike Park-nya Batam.
Pekan lalu atau awal minggu kedua Desember 2010, CBB melakukan on road di rute jalur jalan kolektor. Sebelumnya; menyisir jembatan Barelang. Mungkin karena natal, atau masa kampanye habis, agenda fun bike mulai memasuki minggu-minggu sepi. Maklumlah. Masa-masa seperti itu banyak pihak yang sedang "usaha".
Menjelajah Bike Park Batam, butuh persiapan matang. Persiapannya tidak hanya keandalan "kereta" tunggangan, tapi juga mental. Stamina bikers harus fit, karena areal hutan yang ingin dilintasi, lumayan bermedan cukup menantang.
Setelah semuanya ready; ditandai gerimis, aksi jelajah pun dimulai. Anggota komunitas CBC yang ambil bagian pekan ini hanya 6 (enam) orang. Saya, Ishak, Nazli, Tata, pak haji Nasril, dan Ocu Malin. Di pintu masuk,kami menunggu satu orang rekan, karyawan PT Sucofindo Batam, yang katanya ngedrak "kenangan" di lintasan Drak Bike Park Batam sebelum pindah tempat tugas ke kota Samarinda, Kalimantan.
Karena ocu Malin baru "kenal" areal DBP Batam, jalur yang dipilih rute aman "Sobek Celana". Kendati demikian, perjalanan kami lumayan menyita waktu. Biasanya rute tersebut cukup "clear" 35 menit, tetapi kali ini harus dilalui lebih satu setengah jam. Kami butuh 4 sampai 5 kali istirahat. Beberapa kali jatuh, dan beberapa kali pula kami ngakak menertawakan berbagai kejadian lucu.
Itulah indahnya bersepeda dengan sesama anggota komunitas. Masing-masing individu harus tetap mengontrol emosi, setiap menjelajahi area cross country; tiap bikerider harus patuh pada rambu-rambu, fisik jangan dipaksa,  konsentrasi harus full ketika melintasi petunjuk arah.
Banyak Babi
Rute DBP Batam, tidak sebatas areal bermain bikeriders. Hutan yang berstatus lindung itu, juga menjadi pilihan bagi mereka yang "terkucilkan" dari "Sensasionalnya kehidupan" Batam. Ditempat tersebut, luas hutan lindung tidak seberapa lagi. Sebagian wilayah hutan dam duriangkang telah menjadi tempat penghidupan baru bagi mereka, orang-orang yang mencari nafkah dengan cara bertanam sayur, dan umbian. Dam duriangkang adalah waduk sumber air bersih.
Warga yang tinggal disekitar waduk lumayan banyak. Buktinya; baliho kandidat walikota Batam pun terpajang dibatang kayu. Warga mendirikan rumah gubuk berstatus liar sebagai rumah tinggal. Beberapa diantaranya, menjadikan pekarangan rumahnya sebagai kandang babi.
Ketika melintasi kawasan itu, beberapa ekor babi hilir mudik, dan cukup membuat bulu kuduk kami bergeming. Selain babi, dipintu masuk DBP, warga juga memelihara anjing.