Mohon tunggu...
Irma Safni
Irma Safni Mohon Tunggu... -

Seorang pecinta seni yang senang melakukan catatan di irmasafni.blogspot.com, memiliki mimpi menikmati keindahan di setiap sudut bumi Indonesia dan benua Eropa.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman MTQ Dari Masa ke Masa

24 Maret 2015   09:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:09 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekira tahun 1999, tepatnya sejak masih di bangku SD ternyata aku sudah mulai aktif mengenal dunia Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ). Sebelum masuk ke dalam per-MTQan, terlebih dahulu aku mengenal yang namanyaperagaan busana muslimah dan Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI). Waktu itu aku belajar ngaji di Taman Pendidikan Al-Quran Al-Hijrah Kota Bontang. Di tempat mengaji itulah, aku mulai didaulat untuk mewakili lomba. Mulai lomba peragaan busana muslimah (1998) yang saat itu dilaksanakan di Town Centre PT Badak dan di Panggung Lapangan Kampung Baru hingga ajang FASI dalam cabang cerdas cermat al-qur'an (CCA). CCA ini sifatnya tim, jadi waktu itu satu tim berjumlah 3 orang.

Dalam ajang FASI tersebut, kebetulan aku didaulat buat mengikuti 2 cabang lomba. Waktu itu CCA dan tartil qur'an. Saat CCA, alhamdulillah tim kami bisa masuk semi final. Tapi, saat jadwal final terpaksa aku nggak bisa ikutan dikarenakan bertepatan dengan jadwal harus tampil tartil. Jadilah saat itu, aku digantikan oleh temanku untuk mengisi kekosongan di tim CCA. Nama penggantiku waktu itu adalah Maya. Alhamdulilah, tartil aku mendapat juara. Tapi, di cabang CCA belum berhasil masuk ke tahap selanjutnya yaitu, final.

Memasuki tahun 2001, aku mulai lengket dengan dunia tilawah. Setiap ada event berbau MTQ baik itu untuk mewakili tingkat sekolah/kampus, kelurahan, kecamatan, kota, provinsi semua aku cicipi. Semua diawali dari usia sekira 10 tahun. Bak bermetamorfosis, aku memulainya dari golongan anak-anak, remaja, hingga sekarang. Dulu, sepengetahuanku MTQ itu identik hanya tilawah. Ternyata di dalam dunianya banyak cabang nggak hanya tilawah. Ada cabang yang disebut Fahmil Qur'an (sejenis cerdas cermat al-quran), Syarhil Qur'an, Khat Qur'an (Kaligrafi), Makalah Ilmiah Al-quran, dan lain sebagainya. Merasa penasaran dengan cabang lomba yang tersedia, aku mulai mencoba tantangan baru.

Mulailah tahun 2007 aku menjajaki cabang syarhil qur'an yaitu, lomba yang harus dilakukan secara tim (1 tim 3 orang terdiri dari penceramah, pembaca al-quran, dan saritilawah). Demi mewujudkan keinginan tersebut, aku mulai berpikir untuk melibatkan orang yang akan menjadi timku. Singkatnya, aku lalu memilih teman sebangkuku waktu SMA Afwina Luthfanny Fathnin (Anin) untuk sebagai saritilawah, dan adek kelasku di Vidatra Ainun Asqolany untuk menjadi pembaca al-quran. Alhamdulilah waktu itu kami juara 1 di tingkat kota dan provinsi. Namun, saat bertanding di tingkat provinsi (Bulungan) aku mempunyai tim baru lagi bersama Nuning dan Nurjannah karena sebelum berangkat ke Bulungan kami semua masih harus melewati tahap seleksi lagi dan yang lolos adalah aku, Nuning, dan Nurjannah. Tim kami dilatih oleh Bapak Badar dan tempat latihan difokuskan di Masjid Al-Falah Hop 1 PT. Badak LNG.

Bagiku tempat ini sangat berkesan, karena sejak kelas 6 SD aku juga sering banget latihan tilawah di Masjid ini dilatih oleh Ust. Ali Hamdi imam masjid Al-Falah saat itu. Yang nggak habis pikir, dulu saat SD latihan tilawah untuk menuju ke Al-Falah aku melaluinya dengan berjalan kaki dari Tanjung Laut. Sebabnya adalah ketika itu bahkan sampai detik ini angkutan umum belum dijadikan akses jalan untuk umum. Kalau mengingat kenangan berjalan kaki itu, rasanya sesuatu sekali perjuangannya. Hehe... Walaupun dulunya sulit buat menempuh tempat latihan, alhamdulilah berkahnya dapat dirasakan sampai sekarang. Aku jadi bisa menyicipi pelajaran dalam berbagai cabang lomba bernuansa qur'ani. Mulai dari tartil, tilawah, debat ilmiah al-qur'an tingkat kampus di UGM Jogja, makalah ilmiah al-quran, syarhil qur'an, hingga sekarang konsennya di qiro'ah sab'ah mujawwat imam ibnu kasir riwayat qunbul dan al-bazzi.

Pada akhirnya, alhamdulilah...alhamdulilah berkat MTQ selalu bersyukur jadi bisa belajar mengenal ilmu akhirat, merasakan jalan-jalan di Kota orang (hehe...), nambah teman-teman baru, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Wassalam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun