ØMemperbaiki sistem pendidikan di Indonesia,
ØPendidikan merupakan alat untuk meraih kesempatan yang setara dengan laki-laki.
ØMengkritik gerakan perempuan yang hanya menuntut hak saha tanpa menyadari kewajibannya.
Partai ini tidak menyadari bahwa pendidikan salah satu faktor tertinggalnya kaum perempuan. Persoalan sistemik sosial-budaya masyarakat tidak dilihat dalam hal ini.
PAN (13)
Partai ini tidak setujuh dengan dikriminasi gender. Menurut mereka, masih sulit bagi perempuan untuk memainkan peran yang sama dengan laki-laki dalam masyarakat paternalistic.
ØMengajukan pengembangan kesempatan bagi kaum perempuan.
ØMelihat perempuan merupakan lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia bahkan dunia.
ØMembentuk departemen perempuan sebagai sentral aktivitas partai tingkat nasional hingga regional.
Tokoh partai ini masih memiliki pandangan stereotip terhadap perempuan yang mengatakan meskipun dalam islam perempuan dapat menjadi pemimpin hal ini hanya berlaku pada kondisi khusus.
PKB (15)
Melihat budaya sebagai sumber utama keterbelakangan perempuan.
ØPerempuan perlu setara dengan laki-laki.
ØDi dalam rumah istri harus menjadi mitra yang setara dengan suami.
ØDalam kehidupan politik perempuan harus ikut memainkan peran.
Partai ini masih
ambigu antara
platform dengan
kenyataan di tubuh
parpol.
PKS (16)