Mohon tunggu...
Bari Muchtar
Bari Muchtar Mohon Tunggu... -

Mantan jurnalis Radio Nederland siaran Bahasa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

ISIS Juga Menggemparkan Belanda

19 Agustus 2014   02:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:11 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Islam Irak dan Syams (Suriah) atau Islamic State of Iraq and Shams (ISIS) atau sekarang sudah berubah menjadi IS yakni Islamic State atau Negara Islam, cukup menggemparkan juga di Belanda.

Sebelum kasus ISIS muncul, Belanda disibukkan oleh berita-berita mengenai remaja muslim yang mau ikut “berjihad” ke Suriah untuk memerangi rezim Bashir al-Asad.Sejak itu tersebar berita tentang rencana pemerintah untuk membuat UU yangmemungkinkan pencabutan kewarganegaraan Belanda remaja tersebut.

Menteri Keamanan dan Kehakiman Ivo Opstelten telah menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) yang bertujuan untuk mencabut kewarganegaraan warga negara Belanda yang ikut pelatihan atau menjadi pelatih di kamp-kamp pelatihan teroris. Selama ini sudah ada aturan yang menyatakan bahwa warga negara Belanda yang secara sukarela menjadi anggota organisasi teror atau ikut mengabdi di tentara asing, bisa kehilangan kewarganegarannya.

UU ini tak pelak lagi berlaku bagi warganegara Belanda yang aktif di IS atau ISIS.

Badan intelijen Belanda Algemene Inlichtingen- en Veiligheidsdienst atau AIVD memperingatkan kemungkinan terjadinya serangan teroris di Belanda.Menurut badan ini, para remaja yang kembali ke Belanda setelah ikut berperang bersamaISIS, bisa mengalami trauma sehingga tidak mustahil kalau mereka bisa melakukan tindak kekerasan di Belanda.

Banyak orang tua para remaja yang terlibat di perang saudara di Suriah dan juga aktif di ISIS yang prihatin dan kawatir. Mereka merasa tidak mampu menghalangi putra mereka yang tiba-tiba hengkang dari rumah. Lalu mereka mendapat kabar bahwa putranya sudah aktif di ISIS.

Berbagai masjid pun ikut aktif mencegah agar para remaja muslim tidak dipengaruhi oleh para perekrut jihadis.

Pemerintah dan masyarakat Belanda juga bertambah prihatin terhadap makin banyaknya warganegara Belanda yang terlibat ISIS. Tindakan kekerasan ISIS seperti pembunuhan keji, pengusiran kelompok minoritas seperti Yazidi di kawasan Kurdisatan Irak seperti yang ditayangkan media semakin membuat kekhawatiran masyarakat awam Belanda.

Ini dimanfaatkan kelompok anti Islam di negeri kincir angin ini untuk semakin memojokkan Islam. Banyak penulis kolom yang berusaha meyakinkan pembacanya bahwa IS atau ISIS sangat berbahaya bagi Belanda. Menurut mereka ISIS sangat berbahaya karena mau menaklukkan seluruh dunia termasuk Belanda sehingga berdirilah satu khalifah atau daulah Islamiyah. Ini berarti berakhirnya demokrasi, kebebasan dan kenyamanan hidup. Demikian kesempulan mereka.

Situasi di Belanda bertambah ribet sejak Israel memborbardir Gaza sekitar sebulan lalu. Peristiwa ini menyulut berbagai unjuk rasa di negeri kincir angin ini. Di kota-kota besar seperti Amsterdam, Rotterdam dan Den Haag demo berlangsung yang diikuti oleh pelbagai kelompok yang memprotes kebrutalan tentara Israel di kawasan Palestina. Para simpatisan ISIS pun ikut serta dengan membawa benderanya yang berwarna hitam dan bertuliskan syahadat.

Ada juga kelompok yang terang-terangan membawa slogan anti Yahudi atau antisemitis. Ini membuat berbagai pihak di Belanda berang. Berbagai organisasi Islam dan Yahudi di Belanda serta merta menyatakan rasa prihatin dan mengimbau untuk mencegah ucapan-ucapan dan perbuatan anti semitis. Mereka ingin menghindari agarkonflik antara pemerintah Israel dengan Hamas tidak memecah belah masyarakat Belanda.

Tapi demonstrasi tetap juga berlangsung. Setidaknya sampai minggu lalu.Di Schilderswijk, sebuah kawasan paling kumuh di Belanda yang mayoritas penduduknya merupakan migran, justru terjadi dua demonstrasi yang bertentangan. Yang satunya anti ISIS dan satu lagi justru mendukung ISIS. Suasana juga bertambah parah ketika kelompok ekstrem kanan Belanda, yang biasanya anti Yahudi dan sekarang juga anti Islam, ikut-ikutan. Mereka bertekad untuk mengadakan demonstrasi besar-besaran di kampung migran di Den Haag itu.

Partij voor de Vrijheid atau Partai untuk Kebebasan di bawah pimpinan politisi anti Islam Geert Wilders juga menyatakan akan berdemo di sana. Akhirnya walikota DenHaag, Jozias van Aarszten melarang unjuk rasa di Schilderswijk tersebut. Untuk sementara kawasan ini tenang.

Tapi ada satu peristiwa lagi yang menghebohkan Belanda, sehubungan dengan ISIS ini. Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal Maroko menulis di twitte yang intinya bahwa ISIS tidak ada hubungannya dengan Islam. ISIS adalah bikinan zionis yang ingin menjelekkan Islam.Serta merta bermunculanlah reaksi masyarakat dan pemerintah Belanda. Akhirnya Yasmina Haifi, muslima asal Maroko ini, diskors.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun