Fakta ini tidak dapat dibantah. Pasalnya, kesebelasan-kesebelasan yang pernah dipegang Ramang pasti naik daun. Lihat saja PS Blitar Putra, Palu Putra, PSM, dan kesebelasan lainnya. Selalu memperoleh peningkatan prestasi. Hanya saja, begitu ditinggalkan Ramang, kesebelasan tersebut bagaikan langsung ambruk. Mungkin belum ada pelatih seperti Ramang yang dapat memoles suatu kesebelasan. Jika dia ada di situ, pasti tim yang dilatih akan naik kelasnya. PSM Junior yang dia latih tahun 1974-1975, masuk final dan kalah atas Persija 0-2, meski di pertandingan penyisihan PSM sempat menggasak tim ibu kota itu 2-0. (Bersambung).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H