"Jadi ini hanya semacam pertandingan uji coba/ Â Sekarang kita ingin ketahui, apakah pertandingan sudah boleh ditonton atau bagaimana ," kata Syam.
Perihal adanya sistem pertandingan semi final yang mengharuskan dua tim saling berhadapan dua kali, Syam menilai aneh karena dilakukan setelah tim masuk semi final. Ada kesan, panitia sengaja hendak menciptakan klimaks pertandingan final antara Persija melawan Persib.
"Ada kemungkinan PSM kembali mengulangi prestasinya ketika mengalahkan Persija pada pertandingan babak penyisihan?," tanya saya.
"Kedua tim ini pernah saling bertemu. Pada kompetisi lain lagi, juga sudah beberapa kali. Tetapi kondisi sesungguhnya yang dapat kita amati, Persija ketika berhadapan pertama dengan PSM, dia menganggap kesebelasan Juku Eja itu "anak bawang"," sebut Syam.
"Karena tanpa pemain asing?," usut saya.
"Ya, terlepas dari situ," balas Syam.
Ya, sepakbola itu, kadang-kadang ada kejutan.
"Itu yang diperlukan oleh PSM?," potong saya lagi.
"Ya, PSM perlihatkan itu," sahut Syam.
Pada kondisi kedua ini, setelah kalah atas PSM, Persija mulai membenahi barisan belakangnya. Ini adalah salah satu yang paling aneh. PSM hanya satu kali menang, dua kali seri. Sementara Persija dua kali menang, hingga dia lolos ke semi final.
Di sisi lain, PSM dari segi produktivitas gol mencetak sembilan bola yakni, menang 2-0 atas Persija, seri 1-1 atas Bhayangkara FC dan seri 2-2 atas Borneo FC, menang 4-2 atas PSIS Semarang dalam drama adu penalti, dengan total memasukkan 9 gol dan kebobolan 5 gol. Persija memasukkan 6 gol dan kemasukan 3 gol.