Anwar pernah bercerita pada saya, pada tahun 1968, dia bersama ayahnya dan Rauf, termasuk Keng Wie (Budi Wijaya) dan Piet Tio (Rahmat Jaya) melawat ke Banjarmasin di bawah bendera klub Persatuan Sepakbola Angkatan Darat (PSAD) Makassar. Ayah dan dua anak ini tampil mareng. Rauf bermain pada posisi bek kiri. Ikut juga dalam rombongan dua bersaudara Karno dan Dullah Wahid.Â
Ketika bola digiring di dekat garis pinggir lapangan, Dullah Wahid mengangkatnya ke tengah. Ramang tenang-tenang saja. Dengan santai dia menggiring sedikit bola dan "buuuum...."
Bola sudah masuk, beberapa detik lebih cepat sementara  kiper baru siap mengantisipasi datangnya bola.  Orang Makassar mengatakan, Ramang seperti  '" na date ki" (dilepas seperti katapel) tanpa ancang-ancang sama sekali. Pelatih sepakbola mengistilahkannya sebagai tembakan "first time" (saat pertama). Kebanyakan kiper selalu terlambat selangkah mengantisipasi tendangan Ramang.
"Sebelum saya bermain Bapak di Banjarmasin, selalu orang lain yang menceritakan kehabatan almarhum. Tetapi, ketika turun bersama almarhum, saya baru saksikan sendiri kehebatannya," puji Anwar yang tentu saja sangat pantas.
Pada kesempatan lain, Anwar pernah menyaksikan ayahnya bermain di Stadion Mattoanging. Saat itu, Anwar masih berstatus anak gawang (anak-anak yang biasa memungut bola keluar lapangan ketika pertandingan) bersama Rony Pattinasarany (alm.), Ramang mengangkat bola dari salah satu sisi lapangan. Anehnya, dia sendiri berlari bagaikan kijang menyambut datangnya bola itu. Dia membalik badannya setelah menguasai bola, lalu melepaskan si kulit bundar ke gawang lawan. Masuk.
"Beliau bermain lain daripada yang lain. Kalau pemain-pemain sekarang, justru berteriak minta bola. Oher (ayah), justru merebut kembali bola yang sudah dilambungkan, kemudian dikirim menggetarkan jala lawan," kisah Anwar Ramang di warung kopi Jl. Veteran 14 Juni 2010 saat matahari mulai terik menyinari Kota Makassar. (Bersambung).Â
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H