Dari segi mutu belum ada standar nasional untuk makan gratis ini.  Meskipun gizi dalam makanan yang dibagikan sudah dikaji oleh para ahli gizi.  Tetapi tentu hal ini berbeda dengan kenyataan dari komplain para mitra  yang memasak makanan bergizi.  Dari mitra mereka mengatakan budget untuk makanan bergizi hanya Rp.13.500  sementara pembayaran (yang belum diketahui kapan dibayarnya setelah makanan dibagikan), dan dibayar sebesar Rp.15.000 sehingga keuntungan dari mitra hanya Rp.1.500.  Apakah mitra akan menyetujui kerja sama yang sangat sulit untuk memasak makanan gizi dengan budget yang sangat minim.   Juga pola kerja sama pun belum diberikan secara jelas dan jenis makanan (menu) dan pembayarannya.  Perlu diingat bahwa anggaran makanan di era Jokowi , budget 2025,  anggaran Rp.71 trilun dengan harga Rp.10.000 per porsi.
Selain anggaran, menu yang belum jelas , juga pendistribusian dari dapur menuju sekolah belum ada ketentuan yang pasti siapa yang mengantarkan dan mendistribusikan . Â Tidak mungkin anak-anak harus mengambil dari mobil karena mereka masih harus belajar di kelas masing-masing.Â
Di Makasar, Sulawesi Selatan, Yayasan Yasika Centre Indonesia terpilih sebagai mitra  MBG.  Mereka harus mempersiapkan pekerja dalam satu bulan dengan bekerja secara shift.  Kebutuhan perlengkapan dapur, bahan makanan sampai limbah sisa makanan.
Meskipun Yayasan ini sudah berpengalaman catering untuk karyawan pertambangan, tetapi mereka juga mengalami kesulitan tersendiri dengan MBG ini karena menyiapkan 3.500 porsi setiap hari tanpa menu yang ditentukan tetapi minim budget dan harus punya modal sendiri untuk belanja dan memasak makanan bergizi dan belum mengetahui detail system pembayaran sama sekali.
Itulah tantangan dari program MBG yang bukan hanya terjadi di Tangerang Selatan, tetapi akan terjadi di seluruh Nusantara.Â
Program MBG yang tak tersusun dengan rapi dan detail, tergesa-gesa dilaksanakan tanpa panduan dari menu gizi, mitra dan pengawasannya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H