Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nostalgia BLok M Masa Lalu dengan Blok M Masa Kini

7 Januari 2025   16:30 Diperbarui: 7 Januari 2025   18:18 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ketika saya diajak reuni oleh sepupu di Restoran Fajar, Jl. Melawai.   Hati saya langsung berbunga-bunga.   Seperti pepatah "Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui".   Sehabis makan bisa jalan-jalan sekitar blok M sambil bernostalgia.

Selesai makan sekitar jam 14.30, saya melihat cuaca , wah tidak bersahabat, mendung menggelayut, warna hitam di sepanjang awan.  Bagaimana mau jalan-jalan dalam kondisi hujan?

Terpaksa, dengan berlari-lari kecil, saya menyusuri Jalan Melawai mulai dari Little Tokyo,  mata saya agak membelalak melihat  ternyata tempat-tempat kios restoran yang bernuansa Jepang itu masih ada tapi dalam kondisi bangunan dan interior dan eksterior yang lebih modern. Contohnya restoran Takoyaki,   terlihat dekor  Jepang , namun, tempatnya sangat "cozy".  

Sepanjang jalan Melawai yang pernah jadi ikonik di Blok M itu berubah total dengan bangunan yang lebih modern .   Penuh dengan hotel dan tempat kuliner yang sangat rapi dan bermacam-macam variasinya.

Ingatan saya kembali ke era tahun 1980 an ketika saya kuliah dan masih sering menginjak Blok M, naik bus turun di terminal .  Terimannya sangat menakutkan karena penuh dengan metro mini dan bus besar.   Di tengah terminal itu ada banyak lapak=lapak yang berjualan di sore-malam hari.  Senangnya makan di lapak karena sesuai budget anak kos.

Sekarang saya tak menemukan lagi terminal itu atau saya tak sampai ke tempat terminalnya.  Hanya menemukan beberapa bus tapi di luar terminal.

Juga tak menemukan lagi lapak-lapak di tengah-tengah taman itu,  ternyata taman itu sudah berubah total.   Jadi ketika naik tangga ,  terlihatlah tempat-tempat restoran yang terbuka lebar tanpa sekat,  sepanjang lingkaran yang dibentuk , ditengahnya terdapat taman dengan tanaman perdu.   Jika jelang sore hari, lampu-lampu taman dan lampu hias di sekitar restoran itu menghias dan music yang mengalun.  

Banyaknya anak muda yang "Hang out" di Blok M menikmati malam minggu bersama teman-temannya.  

Di  salah sudut dari lingkaran itu ada tempat yang menarik sekali yaitu.   Taman Literasi Martha Chistina Tiahahu.   Bagi para kompasianer, mungkin sudah ada yang pernah ke sini karena Kompasiana pernah mengadakan event di sini.

Namun, bagi saya yang pertama kali datang, saya surprise, ditengah  keramaian taman dan restoran masih ada suatu tempat untuk membaca.  Bentuk tempatnya melingkar dan tidak begitu  besar, depan pintunya dilingkupi dengan kaca-kaca.  

Begitu masuk, kita perlu meninggalkan KTP di admin, lalu kita diberikan nomer untuk menyimpan barang dan sepatu di loker .  Kita diminta untuk mencopot Sepatu.   Di sebelah kanan terlihatlah rak-rak berwarna biru, penuh dengan buku-buku.  

Saya mengelilingi rak-rak itu, hanya saya tak menemukan kategori buku yang saya cari, financing dan budget for financing.    Namun, saya melihat bahwa pengunjung dari kecil, muda dan ibu, bapak lumayan yang berminat untuk membaca.   Mereka juga membaca secara serius.

Ketika saya cukup baca 2 buku secara kilat.  Langit sudah makin gelap, saya harus secepatnya pulang.   Saya sempat bertanya kepada admin apakah bisa berdonasi buku.

Syarat-syarat untuk berdonasi buku adalah sebagai berikut :

1.Jumlah buku yang diterima ruang baca tidak lebih dari 15 buku.

2.Buku dalam kondisi baik (tidak ada lembarang yang rusak, terlipat, bercak, tercoret dan kotor).

3.Kategori yang tidak dapat diterima adalah buku yang memiliki unsur SARA, kekerasan, LGBT, dan pornografi.

4.Dapat berupa buku non fiksi seperti buku serial anak, pengetahuan umum, ensiklopedia, kamus, biografi, autobiografi.

5.Dapat berupa buku fisiksi seperti buku cerita/dongeng, novel, komik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun