Setelah rencana keberangkatan, tibalah hari H yang ditentukan yaitu tanggal 14 September  2024. Kami berangkat pagi-pagi dan tiba di stasiun Gambir sekitar jam 8.00 sudah tiba di Stasiun.
Namun, salah seorang sepupu kami yang belum pernah naik kereta api dan dia belum pernah mendaftar "face recognition".  Padahal, sejak 1 September 2023, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) telah menerapkan layanan Face Recognition atau pengenalan wajah untuk boarding penumpang jarak jauh.
Nach, sepupu kami ini tinggal mengantri di bagian Face Recognition Boarding, wajah kita langsung dipindai dan datanya sudah diintegrasikan dengan tiket yang dimilikinya pada sistem boarding KAI.
Ngga lama setelah beres, kami masuk dengan sangat cepat tanpa menunjukkan boarding pass tiket lagi. Wajah kami sebagai gantinya dari tanda masuk.
Kereta sudah datang dan kami juga tinggal mencari gerbong kereta sesuai dengan tiket. Duduk dengan manis karena waktu pemberangkatan sangat tepat waktu.
Selama perjalanan kami, ada layanan yang menyenangkan dari KAI yaitu layanan makanan yang dapat dibeli dengan mudah jika sudah order secara online sebelumnya, atau untuk minuman panas, dingin dapat dibeli on spot.
Sebagai lansia yang sering ke WC, saya juga mondar mandir ke toilet yang bersih dan tidak perlu mengantri. Rasanya perjalanan selama 4 jam tidak terasa sama sekali karena KAI jarak jauh ini hanya berhenti di stasiun besar seperti Cirebon.
Jadwal yang tepat waktu untuk tiba di Purwokerto, kami yang sudah dijemput oleh sepupu kami pun bisa langsung ke luar dari stasiun . Kami melewati koridor pendek esuntuk ke luar stasiun.
Saya baru menyadari bahwa stasiun kedatangan dan keberangkatan di Purwokerto itu sekarang sudah berubah penampilannya dan makin besar dan megah. Dulu tempat kedatangan dan keberangkatan hanya dipisahkan sedikit dan agak sempit.