Baru pertama kali di usia senior, saya memberanikan diri untuk membonceng ojek dengan medan yang cukup terjal dan berlika-liku, seringnya harus naik tanjakan yang tinggi. Â Terpaksa memegang erat bahu pak gojek.
Sesampai di desa Wisata Terasering Sitegong atau Wisata Terasering View Sumbing, yang letaknya di Dusun Nampan, Sukomakmur, membayar tiket masuk.  Saya berdecak kagum. melihat di samping  kanan kiri saya sawah terasering yang disusun sangat rapi seperti hamparan sawah yang tersusun sangat rapi .Â
Turun dari Ojek, saya berjalan kaki menanjak menuju ke kaki  Gunung Sumbing.  Dari kejauhan terlihat birunya langit dan hijaunya alam sawah .  Itulah awal pikiran saya yang jernih mulai menyapa alam.  Bukan menikmatinya saja  tapi melihat kebesaran Allah Semesta Alam dan bagaimaan alam itu hanya bisa hidup harmoni dengan manusia apabila kita  merawatnya.
Saat berjalan kaki, saya bertemu dengan ibu-ibu setengah baya, membawa sapu, dan alat-alat di gendongannya.  Mereka akan panen sayur dan ada juga  yang merawat sawah.  Mereka juga ada yang menjual sayur mayur
Selesai menikmati keindahan alam dan udara yang segar itu dan berfoto, saya melanjutkan perjalanan ke Nepal van Java. Â Letaknya tidak jauh, sekitar 15 menit dari desa Nampan.Â
Begitu saya memasuki kampung Nepal van Java, Dusun Butuh, rumah tinggalnya saling berdampingan, tapi rumah satu dengan yang lainnya naik turun sesuai kontur tanah.
Setelah membayar tiket masuk dan ojek, kita naik tangga dari sebuah rumah .  Tangganya cukup membuat kita sedikit "ngos-ngosan". Tapi begitu sampai di tempat terbuka yang tinggi itu, barulah kita memahami  mengapa desa ini disebut Nepal van Java karena kemiripan banyaknya rumah yang dicat warna-warni atapnya atau temboknya dengan kemiringan dan ketinggian yang berbeda.  Â
Tak hanya pemandangan yang unik di Nepal van Java, di sini penduduknya juga memiliki tambahan pendapatan sebagai pemandu wisata melalui tukang ojeg, Â pembuat video dan foto dan juga tempat penginapan.
Dari Nepal van Java, saya mengunjungi satu masjid yang cukup megah dan artistik. Â Â Kemegahan itu diharapkan untuk menambah wisata religi bagi wisatawan yang datang.
Sekarang banyak tempat wisata glamping yang bermunculan di sekitar  Desa Wisata Sukomakmur seperti Silancur, Linggarjati, Griya Butuh.