Seperti kata pepatah " Membangun kebiasaan baru itu lebih sulit dari pada mempertahankan kebiasaan lama"
Kebiasaan lama saya sebagai penulis adalah artikel dengan tema yang saya sukai atau kuasai . Hal ini telah  saya lakukan beberapa tahun.
Dengan kebiasaan lama, saya dengan mudah menulis artikel menggunakan struktur yang sangat piramida maju, artinya saya menulisnya kondisi saat ini . Format tulisan juga konsisten dengan gaya tulisan yang saya miliki dan  panjangnya hanya mencapai sekitar 400-500 jumlah kata.
Sementara  membangun kebiasaan baru untuk menulis antologi membuat saya harus cepat adaptasi, baik struktur maupun gaya penulisan. dan panjangnya tulisan harus mencapai 11-15 halaman.
Tema yang memikat:
 Beberapa bulan yang lalu, ada seorang teman penulis mengajak berkolaborasi untuk menulis antologi.Antologi dengan tema yang telah disiapkan oleh penerbit.  Temanya "Your Family Is Not Always Your Home" .
Dari segi tema, tentunya sangat relevan dengan nilai-nilai kehidupan yang terjadi saat ini. Â Saya juga menyukai tema yang berkaitan dengan psikologi.Â
Namun, menulis  antologi kali ini  berbeda dengan sebelumnya.  Sebelumnya saya telah menulis 3 buku antologi , sangat sederhana, tinggal menyerahkan naskah kepada koordinator, dibantu oleh internal editor, kami harus mengedit sempurna.
Kali ini penerbit saya sebut dengan singkatan MSP, merupakan penerbit yang punya visi yang sangat luhur dan pencapaian terbit buku tepat waktu dan cepat dan tepat prosesnya.  Mereka punya beberapa tenaga professional seperti psikolog, nara sumber, editor dan produksi serta admin untuk urusan event dan lainnya. Mereka semua bekerja secara profesional.
Tema yang dipilih "Your Family is Not Always Your Home" bernuansa psikologi tetapi punya makna yang dalam . Â Artinya "Rumah " tidak selalu berhubungan dengan keluarga secara langsung. Justru sering kali "Rumah" kita temukan pada orang-orang yang tidak terikat dengan kita seperti pada ruang lingkup persahabatan, pekerjaan, tim, Â hingga pasangan. Â Diharapkan para penulis memberikan kisah inspiratif sehingga pembacanya dapat memperoleh manfaat dari kisah yang dialami dan diceritakan oleh penulis.
Proses Penulisan Antologi
Setelah saya mengisi pendaftaran untuk menjadi penulis, dan bersedia mengikuti syarat-syarat untuk berkomitmen jadi penulis antologi, beberapa hari kemudian, saya  dibuatkan jadwal untuk inverewi dengan penanggung jawab antologi.
Pada hari yang ditetapkan saya diinterview oleh seorang muda  menjabat sebagai penanggung jawab buku antologi.  Beberapa pertanyaan dilontarkan dan saya jawab dengan lancar. Â
Akhirnya, saya diminta menunggu beberapa hari untuk keputusannya. Â Setelah menunggu sekitar 3 hari, saya mendapatkan jawaban bahwa saya diterima sebagai penulis antologi.
Jadwal pertama adalah bertemu dengan semua penulis dan penanggung jawab yang akan mendampingi kami. Â Zoom yang berlangsung hampir 2 jam itu sangat padat acaranya, bukan sekedar mengenalkan misi penerbit MSP, Â ketentuan penulisan Timeline Program.
Kami juga diberikan hak dan kewajiban dalam penulisan, Â komitmen untuk bekerja sesuai dengan timeline
Di sini saya baru merasakan dunia  kepenulisan buku yang nyata,  saya merasakan adanya "roh" sebagai penulis yang hidup.
Dari jadwal pertama bertemu dan jadwal kerja, mulailah kami bekerja membuat naskah. Naskah yang dari awal kami kerjakan di masing-masing file penulis, segera dipindahkan ke folder yang telah dipersiapkan di google drive penerbit dengan template.
Kami langsung memindahkan file kami ke google drive file "artikel" dengan judul folder masing-masing penulis.
Selesai jadwal menulis, ada waktu 3 hari untuk mengedit tulisan kami. Â 3 hari berikutnya kami sudah harus bertemu kembali.
Tulisan masing-masing penulis sudah diedit dan dibicarakan dalam forum zoom. Â Ketika kami sudah mengerti apa yang harus dikoreksi, kami diberikan waktu 3 hari untuk koreksi dan memindahkan ke folder "koreksi" dengan nama penulis masing.
Begitu selesai mengunggu selama seminggu (untuk merangkum file kami semua oleh editor), lalu semua visualisasi untuk promosi pre-order sudah dipersiapkan oleh tim visual dari penerbit, kami tinggal unggah dalam media sosial kami saja.
Sambil menunggu persiapan penerbitan, kami diberikan kesempatan untuk pre-order sebagai penulis, dan mempromosikan juga kepada teman-teman kami.
Semua urusan  ISBN , percetakan dan pengiriman buku akan dilakukan oleh pihak penerbit.
Itulah suka dukanya  menulis antologi melalui sebuah penerbit , kerja sama antara penulis dan penerbit menjadi tantangannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI