Pada bulan Juni yang lalu, Â udara panas menyergap di Jakarta, Tangerang Selatan. Â Panasnya lebih panas dari nomal. Jika normalnya paas mencapai 31C, Â saat itu sudah bertambah 1.5C Â menjadi 33-34C.
Udara panas itu membuat setiap orang ingin melarikan diri mencari tempat yang sejuk atau jika berada di rumah mencari pendingin udara di rumah.
Akhirnya, ketika saya sedang mencari AC pendingin (karena ada kerusakan) di suatu toko, dan berbincang dengan sales, Â mereka mengatakan bahwa permintaan pendingin udara atau AC itu meningkat drastis. Â
Begitu pula ketika minggu yang lalu, di beberapa negara bagian Amerika Serikat, salah satunya Oregon, Â mengalami peningkatan panas yang luar biasa, mencapai 36-38C. Â Â
 Sahabat saya yang tak pernah menggunakan AC di rumahnya terpaksa harus memasang AC.  Sayangnya, AC yang sudah lama tidak terpakai itu ada kerusakan di salah satu spare part sehingga harus dignati.  Untuk menunggu spare part yang diambil dari luar kota itu, teknisi telah memberitahukan kepada teman bahwa spare baru didapatkan beberapa hari setelah tiba.  Diharapkan untuk bisa bertahan tanpa AC.  Terus terang sebagai lansia, teman saya tak sanggup dengan panasnya udara terutama di malam hari.  Banyak para lansia yang kena "heat stroke" akibat panasnya udara.
Dengan penggunaan AC yang berlebihan(misalnya dari gedung-gedung di seluruh dunia yang mengkonsumi 10 persen dari total konsumsi listrik global, hal ini akan berdampak negatif pada lingkungan, terutama terkait dengan penggunaan gas fluorinasi yang merugikan lapisan ozon. Â Akibat berikutnya meningkatkan emisi karena fluorinisasi memiliki daya efek rumah kaca yang sangat kuat jika bocor sehingga membuat pemanasan global.
Untuk mengurangi ketergantungan pada AC dan membantu lingkungan, berikut ini beerapa tips sederhana yang dapat kita lakukan dan terapkan.
1.Hindari sinar matahari secara langsung
Ada beberapa cara untuk menciptakan penghalang dari serapan matahari secara langsung. Misalnya atap reflektif dan berventilasi , penutup jendela, awning atau pelindung eksternal.
Dalam mengecat atap bangunan dengan warna terang dapat menurunkan suhu dalam ruangan. Â Sebaliknya, atas berwarna gelap bisa menyerap lebih banyak panas.
Teknik efektif yang lainnya adalah dengan menanam pohon sebagai kanopi.  Pohon adalah elemen pendiingin alami yang luar biasa.  Selain mberikan ketedukahan, juga menyerap karbon  dan melepaskan oksigen.