Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pahlawan Desa: Kisah Perjuangan Tri Mumpuni dalam Membangun Pembangkit Tenaga Listrik Mikro Hidro

14 Juni 2024   12:12 Diperbarui: 14 Juni 2024   12:57 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tri Mumpuni. Sumber: kompas.com/Reni Susanti

Sosok perempuan bernama Tri Mumpuni, lulusan Institut Pertanian Bogor, tinggal di Kampung Panaruban, Desa Cicadas,Kecamatan Sagalaerang, Kabupaten Subang.

Ibu Tri, panggilannya, juga merupakan ketua IBEKA singkatan dari Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan. Tujuan IBEKA adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di desa, menciptakan kawasan industri desa setelah listrik diberikan.

Suatu hari Ibu Tri mendampingi suaminya , Iskandar Budisaroso Kuntoadji, berkeliling di desa Palanggaran dan Cicemet di Gunung Halimun, Sukabumi.

Begitu kagetnya beliau melihat desa-desa terpencil jauh dari perkotaan, ternyata belum tersentuh oleh aliran listrik. Mereka sama sekali belum mendapatkan akses listrik dari PLN. Hanya lampu kecil di rumah mereka yang menyala saat matahari tenggelam, dan kegelapan malam menjadi teman setia. Ekonomi mereka tidak dapat maju karena sulitnya hidup tanpa listrik. Sumber energi yang sangat dibutuhkan dan belum dapat diatasi oleh warga maupun pemerintah daerah..

Kegalauan Tri melihat kondisi desa tanpa lampu,dan energi listrik. Tetapi beliau tidak meratapi keadaan, tapi terus berusaha memperjuangkan keadaan dengan lebih baik..

Perubahan mindset untuk menggunakan energi transisi yang adil yaitu tidak menggunakan listrik sebagai energi yang berasal dari fosil, tetapi gunakan air sebagai energi yang juga berkeadilan karena semua warga harus ikut berpartisipasi untuk mengelola dan memanfaatkannya.

Beliau menyadari ternyata dibalik kesulitan gelapnya tanpa listrik terdapat sumber air sungai yang melimpah, dimana letak geografisnya lebih tinggi dari desa. Air sungai itu terus mengalir tak hentinya. Air Sungai ini harus dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Dengan tekad yang bulat, Tri mulai berdiskusi dengan suaminya bagaimana membangun pembangkit listrik menggunakan air sebagai energi atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Suami sangat mendukung kegiatan masyarakat pedesaan melalui pembangkit listrik dengan air sungai. Pembagian kerja antara suami dan istri dimulai. Tri mengurus masyarakat dan ekonomi dengan memanfaatkan teknologi.pembangunan sosial, sedangkan suami mengurus tentang teknologinya.

Dorongan kuat dari orang tua dan dari cinta kepada pedesaan

Motivasi Tri untuk membangun desa datang dari orang tuanya. Ayahnya selalu berpesan bekerjalah untuk kaum dhuafa . Sementara ibunya adalah potret kepedulian terhadap masyarakat. Sejak kecil selalu membantu orang baik dari segi pendidikan untuk kejar paket A, posyandu, penghilangan kutu pada anak kampung.

Ketika Tri lulus dari perguruan tinggi, alam desa terus memanggilnya. Di sinilah Tri datang untuk mencintai alam pedesaan yang punya sumber energi air sungai untuk dikelola menjadi pembangkit listrik.

Proses panjang untuk pengelolaan listrik dari air sungai

Prosesnya tidaklah mudah . Tri mengakui bahwa pembangunan listrik dari air sungai ini membutuhkan dana. Tri tidak mau menggunakan dana APBD karena alasan tertentu, tidak dilibatkan warga dalam pembangunan membuat alasan Tri urung untuk minta dana dari APBD.

Kesadaran masyarakat pun tidak mudah diubah, mereka merasa tidak rela memberikan iuran karena mereka hanya berpikir manfaat secara pribadi saja bukan manfaat secara kolektif.

Frustasi jika tidak ada dukungan dari aparat di lapangan. Bahkan mereka mengharapkan sesuatu yang sebenarnya semua pihak harus membangun untuk bersama untuk kemajuan.

Pembangkit Tenaga Listrik . Sumber: DW.com.id
Pembangkit Tenaga Listrik . Sumber: DW.com.id

Akhirnya, salah satu  pembangkit listrik PLTMH dikelola di desa Cinta Mekar, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dibangun lewat Ibeka, saham kepemilikan 50% oleh swasta dan 50%  oleh mlewat koperasi sebagai koperasi simpan pinjam.

Hasil dari pembangkit listrik akan dibagi menjadi dua yaitu setengah untuk kebutuhan warga, dan setengah atau kelebihannya untuk dijual kepada PLN. Hasil penjualan kepada PLN ini akan digunakan untuk kebutuhan desa seperti biaya-biaya kesehatan atau pendidikan.

Tri Mumpuni bersama suaminya membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebagai sumber energi listrik di wilayah terpencil yang belum terjangkau atau sulit dijangkau oleh PLN dengan memanfaatkan potensi  sumber daya alam lokal  di wilayah setempat untuk menggerakkan turbin. Hasilnya untuk kemakmuran warga lokal, juga membantu PLN untuk mengurangi dan tidak lagi memproduksi BBM karena ada sumber energi yang bersih lingkungan yaitu pembangkit listrik dari mikro hidro.

Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik.

Cara kerja pembangkit listrik tenaga air menggunakan turbin dan generator untuk mengubah energi kinetik menjadi listrik, yang kemudian dialirkan ke jaringan listrik untuk menggerakkan rumah, bisnis, industri.

Tri Mumpuni. Sumber: kompas.com/Reni Susanti
Tri Mumpuni. Sumber: kompas.com/Reni Susanti

Keberhasilan Tri membangun PLTMH yang pertama kali di tahun 1997 dan selesai tahun 2002 dengan segala rintangan mulai dana kas hingga infrastruktur yang belum ada.  Jumlah total PLTMH yang berhasil dibangun 65 .

Akhirnya,setelah melalui perjuangan berat, instalasi listrik mikro hidro pertama masuk ke dusun terpencil yang menjadi terang benderang di rumah mereka, menyinari jalan-jalan gelap dan membuka pintu kemajuan yang lebih besar. Tri tidak melupakan momen itu, dia menangis bahagia ketika melihat wajah mereka berseri-seri.

Mimpi Tri tidak berhenti di situ, terdapat 433 desa dari 75 ribu desa terpencil lainnya di Indonesia yang belum teraliri listrik.  Sebagian besar desa itu terletak di luar Jawa misalnya di Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

Atas kontribusinya Tri telah mendapat apresiasi dan penghargaan Ashden Awards pada tahun 2012 dari Lembaga Swadaya Masyarakat Inggris. Juga mendapat penghargaan Ramon Magsaysay bersama Hasanain Juaini pada 2011. Disamping itu Tri terdaftar sebagai Ilmuwan Muslim paling berpengaruh di dunia sesuai laporan The World's 500 Most Influential Muslims 2021.

Visi Tri Mumpuni dan Misi Oxfam

Visi Tri Mumpuni sejalan dengan misi Oxfam yang memperjuangkan transisi energi yang adil. Oxfam Indonesia, organisasi nirlaba berasal dari Inggris  berfokus kepada pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan hak-hak mereka.

Tri percaya bahwa setiap orang , terlepas dari latar belakang atau kekayaan, berhak mendapatkan akses ke energi bersih dan terjangkau. Dia berharap bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, kita semua bisa menjadi bagian dari perubahan yang kita inginkan.

Dalam kisah inspiratif ini, Tri Mumpuni bukan hanya sebagai pahlawan bagi desanya sendiri, tetapi juga bagi semua orang yang mempercayai bahwa satu orang termasuk para perempuan  bisa membuat perbedaan dalam dunia ini. Semangatnya dalam membangun listrik untuk desa-desa terpinggirkan mengajarkan kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki impian yang besar dan tekad yang kuat

Referensi:

  • Mengenal Sosok Tri Mumpuni, PEcinta Desa yang Jadi Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia: Kompas.com
  • Habis Gelap Terbitlah Terang: Menggali Peran  Wanita dalam Transisi Energi:  bincangenergi.id
  • Kiprah Perempuan Pemberdaya Indonesia Tri Mumpuni:  ibeka.or.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun