Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Generasi Z Susah Memiliki Rumah, Apakah Ngontrak Terus Jadi Pilihannya?

25 April 2024   17:34 Diperbarui: 25 April 2024   17:34 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah thread yang menarik, "Harga Rumah Melambung Tinggi, Gen Z Susah Memiliki Rumah".  Dalam artikel itu disebutkan bahwa Gen Z tidak lagi memprioritaskan kepemilikan rumah.   Ini adalah hasil dari survei 36% dari 587 responden yang memiih menyewa rumah ketimbang beli rumah karena belum siap untuk beli rumah secara finansial.

Faktanya memang benar, GEn Z bergaji sekitar 15-24 juta per bulan, jika ingin beli rumah saat ini pasti tidak mampu karena harga rumah sudah jauh lebih tinggi sekitar 750 juta -1 milyar.  Itu pun lokasinya jauh dari Jakarta atau pinggiran di luar Jakarta.

Lalu, bagaimana beli rumah jika harga rumah vs gaji tidak berbanding lurus bahkan tidak masuk akal.  Apakah benar gen Z tidak bisa memiliki rumah sama sekali?

Satu-satunya harapan adalah dengan Kredit Pemilikian Rumah.   Tetapi hal ini pun masih banyak yang menimbang bahwa KPR itu memungkas habis gaji karena dia masih jadi generasi sandwich, dan berbagai alasan penting lainnya.

Pengalaman saya

Sebagai pegawai perbankan swasta asing, saya pun tidak punya kemampuan dan ketakutan untuk beli rumah.   Harga sudah melangit. Tapi saya tiap tahun harus kontrak rumah yang lokasinya sangat strategis dan gampang cari kendaraan untuk ke kantor. Tetapi jika saya harus kontrak terus, biaya kontrak tiap tahun meningkat sekitar 10-15%, selesai kontrak uang hilang, tak punya aset apa-apa.

Nach  saya memiliki fasilitas untuk mengajukan "Housing Loan" setelah lima tahun kerja.  Begitu saya telah memenuhi syarat untuk pinjaman rumah, saya segera mengajukan.

Tentunya saya harus mencari rumah dengan harga yang sesuai dengan pinjaman karena saat itu belum ada tabungan yang bisa menambah dana untuk beli rumah lebih besar .  Budget saya sesuai dengan pinjaman saja, hanya 10% ditambah biaya pajak dan Notaris harus dipersiapkan dulu.

Di bulan pertama hingga bulan ke dua belas setelah pinjaman dikeluarkan, serasa sangat berat sekali bagi saya karena gaji dipotong untuk bayar pinjaman sebesar l/3 dari gaji.  Saya harus ikat pinggang untuk semua kebutuhan hidup.  Untung saat itu masih "single".

TEtapi ketika saya mendapatkan promosi dan kenaikan gaji, maka potongan yang dulunya X , tidak terasa berat karena sudah ada ruang lebih besar lagi untuk belanja kebutuhan .

Akhirnya saya berhasil memiliki rumah dengan mempercepat bayar pinjaman sekitar 10 tahun dan rumah langsung bisa direnovasi sesuai dengan keinginan.

Nach, bagi Anda generasi Z yang punya impian untuk punya rumah, kenapa tidka mempertimbangkan?   Tetapi saya paham juga jika Anda masih memiliki peritmbangan penting lainnya .

Ketika Anda memutuskn untuk memilih tempat tinggal, apakah rumah dengan KPR atau ngontrak, pikirkan dulu keuntungan dan kerugian masing-masing sebelum membuat keputusan.

Keuntungan KPR:

  • Pemilikan Tanah dan Bangunan:  Dengan KPR, Anda memiliki rumah dan tanah secara legal. Ini memberikan rasa kepemilikan yang kuat dan kestabilan finansial jangka panjang.
  • Investasi jangka panjang.Rumah  Rumah bisa jadi investasi yang menuntungkan seiring berjalan waktu, nilai properti akan meningkat dan hasilkan keuntungan jika Anda menjual di masa depan.
  • Kemungkinan kebebasan kreatif:  memiliki rumah sendiri memungkinan ANda untuk menyesuaikan dengan selera dan keinginan tipe dan model rumah, tanpa seizin pemilik rumah.

Kerugian KPR:

  • Beban Finansial Jangka Panjang:  KPR perlu komitmen finansial jangka panjang. Cicilan bulanan, bunga dan biaya-biaya terkait

.

  • Risiko Kehilangan Nilai Properti: Meskipun nilai properti bisa meningkat, tak ada jaminan bahwa harga rumah akan terus naik. PErubahan pasar bisa membuat anda rugi  jika anda harus menjual di masa sulit.
  • Tanggung jawab pemeliharaan: Sebagai pemilik rumah, Anda bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan rumah , dan ini menjadi biaya tambahan yang tidak terduga.

Keuntungan Ngontrak Rumah

  • Flexibilitas finansial: Dibandingkan KPR, biaya sewa rumah cenderung terjangkau dan lebih mudah diatur anggaran bulanan.
  • Tanggung jawab terbatas: Sebagai penyewa, Anda tidak bertanggung jawab atas perbaikan rumah.  Ini bisa hemat waktu dan uang.
  • Kemudahan pindah: Sewa  atau ngontrak rumah dapat pindah setelah selesia kontrak, mudah prosesnya dan relatif gampang tanpa pikir proses jual beli rumah.

Kerugian Ngontrak Rumah:

  • Tidak ada kepemilikan: Sebagai penyewa, Anda tidak memiki aset yang bisa meningkatkan nilai di masa mendatang/jangka waktu panjang.
  • Keterbatasan dalam penyesuaian: Anda memilki keterbatasan dalam menyesuaikan rumah, Anda harus menerima kondisi rumah/kamar yang disewa sesuai apa adanya, tak mungkin mengubah.
  • Risiko Pemutusan Kontrak: Pemilik rumah bisa memutuskan kontrak sewa kapan saja, Anda harus meninggalkan tempat lama dan mencari tempat baru dengan cepat.

Nach, itulah keuntungan dan kerugian antara memiliki rumah dengan ngontrak rumah, pertimbangkan dengan masak, sebelum memutuskan hal yang sangat penting dalam hidup Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun