Sebelum dan  Setelah Kemerdekaan
Perjuangan Indonesia dalam memperoleh Kemerdekaan sangat panjang. Â Dengan semangat patriot akhirnya para pejuang dan pahlawan dapat membebaskan Indonesia dari kungkungan tawanan penjajahan.
Setelah melewati Kemerdekaan selama hampir 78 tahun, Â inilah saatnya bagi semua warga Indonesia mengisi kemerdekaan yang sudah kita perjuangkan .Â
Mengisi kemerdekaan mungkin bukan dengan bambu runcing atau selalu waspada terhadap musuh dengan senjata. Â Tetapi mengisi kemerdekaan itu dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Jika dulu musuh kita saat berperang adalah lawan yang terlihat dengan jelas membawa alat perang, maka saat ini kita memasuki era digital  kita  tidak bisa melihat  musuk kita secara fisik.
Bagaimana kita mengetahui siapa musuh kita?  Musuh kita  saat ini adalah mereka yang terselubung dalam "hoax" yang disebarkan hampir setiap media sosial.  Sebagai warga yang sudah menikmati internet sejak tahun 2020 di Indonesia, seharusnya kita harus bersikap kritis dan punya literasi digital terhadap semua pemberitaan baik itu berupa video, foto atau berita yang membludak di internet.
Tanpa adanya literasi digital, kita akan dengan mudah termakan "hoax" dan menyebarkannya.  Hal ini akan membuat musuh kita  menang karena kita mudah diadu domba, kita mampu dibohongi hal-hal yang sangat  mudah membabi buta dibuat sehingga dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Kontribusiku mengisi kemerdekaan
Usia seniorku sudah tidak mampu berkontribusi dan berperan besar kepada bangsa ini. Tapi dengan kemurahan Tuhan, aku masih diberkati dengan pikiran dan tenaga yang tersisa untuk selalu belajar digital yang sebelumnya tak pernah kupahami.
Ketika selesai pensiun, aku sebenarnya mencari passion yang belum kutemukan . Persiapan pensiun yang tak direncanakan dengan baik membuat aku harus jungkir balik untuk menemukan passion itu.
Lalu, ketika aku sudah menemukan bahwa passionku, aku terus mengasah kemampuan menulisku tanpa lelah.
Suatu ketika ketika aku mendapat undangan dari suatu media cetak  untuk ikut workshop tentang "hoax kesehatan", aku sangat kaget sekali. Tetapi keinginan kuat bahwa  pengetahuan tentang hoax itu bukan untuk diriku sendiri tapi nantinya akan aku tuliskan dan bagikan tulisan itu untuk pembaca.