Bagi kami yang masih murid SD, SMP, konsep sila pertama ini masih sangat  tidak jelas mengapa kami harus beragama.  Penerapan sila pertama ini diserahkan keapda orangtua yang mendidik anaknya sesuai dengan agama yang dianut oleh orangtua.Â
Jadi saat anak saya SMP, Â mereka diajakarn untuk datang ke tempat ibadah beberapa agama (Islam, Katolik, Hindu ) untuk memahami secara sederhana keberagaman agama yang dianut oleh pemeluk di Indonesia. Â
Implementasi keseharian:
Orangtua bisa mengajarkan anak tentang agama secara sederhana dalam bahasa anak seusianya . Ajak anak beribadah dan dan berikan pemahaman kenapa anak pergi ke suatu ibadah, Â tetapi anak lain berbeda tempat ibadanya. Â
Juga diajarkan kepada anak sebelum makan atau tidur untuk berdoa lebih dulu . Â Pengamalan sila Ke 1 ini sangat penting untuk dasar pengenalan Tuhan ke dalam diri anak sejak dini.
2. Aplikasi sila kedua
Bagi anak seusia 7-15 tahun, konsep kemanusiaan yang adil dan beradab sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, secara sederhana,ajak anak pergi menjenguk temannya yang sedang dalam kesulitan secara finansial .
Jika kemanusiaan, empati terhadap teman, orang lain sudah dididik sejak dini sehingga ketika anak tumbuh dewasa pun, jiwa kemanusiaan yang tinggi tetap dimiliki.
3. Aplikasi sila ketiga
Saya sering ajak anak ke rumah teman saya yang beda keyakinan, Â atau suku bangsa beda. Â Sekembali ke rumah saudara, teman atau tetangga saya katakan sebagai teman, kita harus rukun berteman, bermain dengan teman tanpa bedakan status sosial.
Ajak teman-teman anak untuk kebersamaan, makan kue di teras rumah. Â Makna penting tentang kebersamaan.
4. Aplikasi sila keempat
Secara sederhana, sebagai tugas orangtua memberikan kebabasan atau kesempatan kepada anak untuk menentukan keinginannya.