Bulan Ramadan yang penuh berkah sudah datang. Â Saya memiliki kegiatan-kegiatan untuk mengisi bulan Ramadan .
Ada dua hobi saya yang selama ini saya akui sebagai hal yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang sekaligus mengikuti passion. Kedua hobi itu adalah menulis dan mendesain.
Menulis
Menulis adalah bagian yang tak pernah saya tinggalkan. Â Ketika menulis saya selalu mencari ide, dan ilmu-ilmu yang baru.Â
Di tengah puasa, ada rangkaian webinar yang telah saya daftarkan. Â Mempertajam dan mengasah ilmu nulis menuli diselenggarakan oleh Sohib.
Sesi pertama, Â "Creative Writing" Â dengan pelajaran tentang Hal dasar Mahir Menulis, sudah saya ceritakan di tulisan sebelumnya
Sesi kedua , "Seni Menulis Storytelling, Bercerita Lewat Tulisan".
Meskipun saya sudah beberapa kali ikut webinar atau workshop tentang storytelling, tapi saya ngga pernah bosan belajar tentang storytelling.  Kenapa sich bolak balik belajar storytelling.  Tiap kali belajar, saya selalu mendapat "new insight" .  Sebelumnya belum pernah dapat, sekarang dapat.  Salah satu contohnya adalah cara menarik minat pembaca agar tulisan memiliki  nilai atau value dengan gaya human interest.
 Dalam suasana waktu jelang berbuka puasa, nara sumber kelihatan kurang konsentrasi dalam menjawab pertanyaan. Namun,  bagi saya cukuplah tentang teori yang dia berikan. Langsung dipraktekkan karena saya sangat lemah dalam bercerita. Â
Di awal pembelajaran storytelling, saya pasti mendapatkan kesulitan memulai sesuatu yang "unik" dan menggugah  hati pembaca.  Mulailah saya melatih diri untuk tiap kali menulis story telling dengan sudut pandang baru , mencari angle apa yang menarik dan punya nilai bagi pembaca. Â
Tiap kali merasa gagal untuk storytelling, saya  selalu ingat tentang kalimat yang diucapkan oleh Steve Job "The most powerful man in the world is a storyteller". Â