Laras (Keira Vanaya) bekerja sebagai ojek payung dan berjualan.
Mereka bertiga hidup dalam lingkungan sosial  dibawah garis kemiskinan. Kehidupan keras dan banyak rintangan membuat mereka akhirnya harus berpisah satu dengan yang lainnya.
Apakah mereka berhasil bertemu kembali setelah dewasa? Apakah mereka berhasil mengubah kehidupan mereka?
Meraih mimpi
Setiap anak-anak yang tinggal di tempat marginal juga punya mimpi yang berbeda . Mimpi yang menurut orang awam sangat sulit untuk diwujudkan karena kondisi ekonomi mereka yang marginal. Kehidupan yang mereka hadapi sebagai sahabat adalah realitas bagaimana mereka harus menghadapi rentannya hidup di lingkungan sosial yang rendah, dan banyak intrik yang dihadapi , hal ini membuat cerita semakin menarik.
Film ini juga menampilkan keseriusan para anak dari lingkungan kaum marjinal, mempertahankan mimpi mereka di tengah sulitnya kehidupan yang dihadapi.
Memberikan sudut pandang dari anak-anak dengan keterbatasan ekonomi dan akses, kisah ini sangat baik untuk memberikan contoh apa pun latar belakang , semuanya berhak memiliki hak untuk berjuang dan meraihnya.
Film musikal yang menghibur
"Surga di Bawah Langit" menampilkan kisah yang inspiratif, diselingi dengan lagu-lagu musik yang sangat menyenangkan di telinga.
Soundtrack dan lagu-lagu yang indah dan mudah didengarkan, dipersembahkan dalam film ini.
Lagu-lagu yang menghiasi film sejak awal hingga akhir dengan judul "Pelangi, Surga Di Bawah Langit, Pelangi Cinta, dan Tuk Menjadi Berguna". Semua pemain menyanyikan lagu-lagu yang jadi tema dari film ini.
Bertepatan di bulan Ramadan dan tepat pada hari Film Nasional, "Surga di Bawah Langit" menjadi pilihan yang tepat untuk dinikmati oleh seluruh keluarga saat berkumpul dan menghabiskan waktu bersama.
Tidak hanya lagu-lagu yang menghibur tetapi akting dari pemain film dan kisah yang menghibur dan inspiratif jadi kekuatan film ini.