Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Para Lansia Jadi Sasaran Kejahatan Perbankan, Yuk Bersikap Hati-Hati dan Bijak

27 Februari 2023   15:49 Diperbarui: 23 April 2023   16:38 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mesin ATM| pexels.com/Liliana Drew via Kompas.com

Penangkapan dua orang pegawai bank di Tanjung Sakti, Lahat, Sumatera Selatan. Dugaan utama kedua orang tersebut telah melakukan "fraud" menghilangkan dana 70 nasabah sebesar Rp.5,2 miliar sejak tahun 2020.

Jabatan kedua pegawai bank itu adalah Customer Service (A) dan Office Boy (B). Modus yang dilakukan dengan melirik kepada para lansia yang ingin menabung atau menyetor uang ke rekeningnya.

Nasabah atau calon nasabah yang sudah lansia atau senior itu diarahkan oleh office boy (B) untuk dilayani oleh Customer Service (A).

Ketika nasabah sudah selesai membuka rekening dan menyetorkan dana, diserahkanlah buku tabungannya, pastinya sudah dicetak dana yang disetor. Para lansia sudah merasa aman.

Sayangnya, ATM tidak diserahkan oleh A dengan alasan bahwa ATM diperlukan karena ada program undian.

Ternyata dana-dana yang telah disetor itu diambil atau dicuri oleh A dan B dengan ATM nasabah yang tidak diserahkan.

Ketika nasabah ingin menarik dananya, A akan mengembalikan dana yang diambilnya dari dana nasabah yang lain. Jadi seolah-olah dana itu nasabah tetap aman, masih ada dan tidak terjadi apa-apa.

Sayangnya, seperti peribahasa "Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga." Artinya sepandai-pandainya manusia itu berkelit atau melakukan kejahatan, pasti akan terbongkar juga kesalahannya atau kejahatannya.

Jadi meskipun auditor sudah dilakukan di mana dianggap dana nasabah tetap ada, namun ketika dua nasabah yang akan mengambil dana, ternyata dananya sudah tidak ada lagi. Kaget bukan main, nasabah pun segera melaporkan hal itu kepada kepolisian.

Peristiwa itu awal dari pembongkaran kejahatan A dan B terhadap nasabah-nasabah lansia yang memang biasanya tidak pernah cek dana yang sudah disetorkan itu melalui mobile banking (mungkin mereka tidak memiliki).

Para pelaku A dan B mengatakan kepada polisi bahwa mereka sengaja mencari korban yang berusia tua karena rata-rata nasabah itu jarang cek saldo atau simpanan dana di bank. Mereka merasa nyaman sudah ke bank dan menyetor tanpa mengetahui verifikasi selanjutnya.

Baca juga :  Berburu  Asisten Rumah Tangga Infal Saat lebaran

Pelajaran berharga bagi lansia bertransaksi perbankan

Sebagai nasabah lansia atau senior yang jadi sasaran dari kejahatan baik itu dilakukan oleh internal banker atau eksternal bank, para lansia harus memperhatikan dan mewaspadai beberapa hal yang sangat janggal. 

1. Meminta semua fasilitas perbankan yang menjadi hak milik nasabah

Jika seorang nasabah lansia/senior sudah membuka rekening secara konvesional, pastikan harus menerima ATM, buku tabungan. Jangan sungkan untuk segera meminta ATM yang menjadi hak nasabah saat membuka rekening.

2. Simpan baik PIN

Meskipun daya ingat para lansia/senior sudah berkurang, sering lupa tentang PIN yang sudah disimpan dalam system, para lansia/senior tidak boleh memberitahukan PIN kepada siapa pun (bahkan kepada anak, cucu, atau orang terdekat sekali pun). 

Ketika lansia mempercayakan PIN kepada orang terdekat dan ternyata orang terdekat menyalahgunakan kepercayaan, maka kesalahan ada di pihak nasabah.

3. Kejahatan skimming

Sekarang sering terjadi kejahatan yang lebih canggih, nasabah mendapat notifikasi berkali-kali bahwa dia menarik dananya dari rekening. Nasabah bingung karena ATM dan buku tabungan masih ada dalam genggaman, tidak diberikan kepada orang lain.

Itulah kejahatan "skimming" adalah salah satu penipuan masuk kedalam metode phising. Saat nasabah memasukkan kartu ATM ke mesin, secara otomatis alat yang diletakkan di salah satu bagian di mesin ATM, akan menggandakan dan menyalin PIN nasabah. 

Pelakunya akan menggunakan kartu palsu yang sudah disiapkan untuk mengambil uang nasabah dengan cepat.

4. Cara mengatasi skimming

Saat para lansia/senior berada di ATM, selalu berhati-hati, apakah ada kamera yang tersembunyi yang sedang memantau kegiatan kita.

Saat menekan PIN, usahakan untuk menutupinya dengan tangan, agar PIN tidak dapat dicuri datanya.

Mencari lokasi ATM yang aman adalah hal paling tepat. Carilah lokasi ATM di tempat bank kita membuka atau cabang yang resmi dan ramai. Jangan sekali-kali mengambil dana lewat ATM di gerai seperti toko ritel, restoran, bahkan di tempat yang publik.

Memastikan keaslian slot kartu dan bukan ada tempelan. Jika merasakan keanehan, ketika memasukkan ATM, langsung keluar saja, jangan lakukan transaksi apapun.

5.Periksa saldo rekening secara teratur

Meskipun usia lansia sudah kurang bisa menggunakan aplikasi dan lainnya. Belajarlah perlahan-lahan tentang aplikasi mobile perbankan. Tidak usah melakukan transaksi melalui mobile banking jika belum paham caranya. Namun, perlu pengecekan saldo secara berkala.

Misalhnya habis menyetor uang, langsung di cek apakah memang sudah masuk. Setelah itu, tiap dua-empat hari seklai mengecek dana apakah ada hal yang mencurigakan ketika dana berkurang padahal kita tidak melakukannya.

6. Pegawai bank bukan orang yang dapat dipercaya

Sebagai orang yang pernah bekerja di perbankan, kejahatan fraud secara internal sangat rentan terjadi. Pengawasan fraud dicegah dengan prosedur yang sangat kuat, terutama bank asing, harus ada dual function dari satu transaksi (inputer dan checker). 

Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kolaborasi kejahatan diantara dua orang. Juga ada internal auditor untuk transaksi-transaksi yang dianggap mencurigakan.

Tetapi sistem bisa dilanggar oleh moral manusia. Pegawai bank bisa saja jatuh dalam kejahatan, jika keduanya (anak buah dan supervisor) berniat jahat pun. Seorang penjahat bisa berkolaborasi dengan siapa pun. Jadi secara sistem fraud sudah ada, diimplemetasikan, tapi dalam praktik tetap ada lubang kelemahannya.

Jadi sebagai lansia, kita tidak boleh mempercayai pegawai bank sebagai orang yang bisa melakukan transaksi dengan jujur. Harus ada control dari pihak nasabah.

Pelajaran bagi para nasabah lansia atau senior untuk selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, saat ini kejahatan makin canggih dan banyak modus yang bisa dilakukan oleh siapa pun dan kapan pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun