Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Joki Ilmiah: Perjuangan antara Tuntutan Kesejahteraan dan Tuntutan Jadi Dosen "Super"

15 Februari 2023   15:26 Diperbarui: 16 Februari 2023   16:55 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi joki perguruan tinggi negeri (Sumber: Kompas/Didie SW)

Apa penyebanya usaha ini demikian marak dan disukai oleh penggunanya?

Akar masalah dunia pendidikan Indonesia untuk tingkat kepakaran atau naik pangkat seorang dosen adalah dengan membuat karya tulis minimal 1 dalam kurun setahun.

pexels-kampus-production
pexels-kampus-production

Tugas dosen yang demikian banyak dari segi administrasi ditambah tuga karya tulis membuat dosen memilih untuk memesan karya tulis dari pihak penjual.  Mereka tentu kurang mempertimbangkan etis tidaknya pemesanan seperti itu. agi mereka adalah tugas atau beban berat itu bisa diringankan dengan adanya jasa perjokian karya ilmiah.

Disamping cara pembuatan karya ilmiah lewat perjokian, ada  cara lain nama dosen dijadikan penulis korespondensi  atau penulis pertama pada penelitian yang tidak dibuatnya.  Ternyata praktek ini telah lazim dilakukan oleh S2, S3 .

Ada praktek yang sangat halus adalah dengan cara menwarkan posisi penulis dalam jurnal ilmiah. Dosen yang ingin membeli, tinggal membayarnya, namanya segera berganti dengan nama dirinya.

Baca juga:   Digital Marketing Specialist Profesi yang Menjanjikan, Butuh Skill yang Mumpuni

Ingin sejahtera vs ingin jadi Dosen "Super"

Idealisme menjadi seorang dosen yang sangat dihormati adalah sangat luhur sekali. Apalagi menurut UU nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, membuat profesi Guru dan Dosen kian bermartabat.

Tuntutan dosen untuk melakukan penelitian sebagai syarat untuk naik jabatan dan syarat untuk tetap bisa mengajar . Nantinya akan ada persyaratan bahwa untuk menjadi dosen tidak hanya lulusan S2 saja tapi juga harus lulusan S3.

Bahkan dari   Rektor perguruan tinggi  swasta  memberikan dorongan kepada para dosen untuk mengambil pinjaman dana apabila ingin mengambil S3 supaya para dosen  tetap bisa mengajar sesuai dengan persyaratan.

 Namun, realitasnya, profesi guru yang dianggap sebagai orang yang "super" dalam pendidikan perguruan tinggi itu tak sejalan dengan kesejahteraannya dibandingkan dnegan profesi yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun