Contohnya di Indonesia ada 140 juta UKM dengan pelbagai ribuan segmen produk dan target pemasaran yang berbeda-beda.
Para UKM di Indonesia  umumnya  menggunakan media sosial sebagai pemasaran.  Secara statistic pemasaran UKM di Indonesia 80% dilakukan melalui Facebook, Instagram, Tiktok.
Dana pemasaran yang mereka alokasikan ada yang Rp.100 ribu, Rp.500 ribu bulan, bahkan untuk brand besar bisa dikatakan milliar.
Pemasaran dengan konsep "Era Duopoli" yaitu struktur pasar yang didalamnya hanya terdiri dari dua produsen atau penjual saja,  yaitu  google dan Facebook.
Biaya pemasangan iklan melalui google dan Facebook itu ternyata harus melalui bidding, misalnya sebagian dari harga pemasaran 100 ribu, 75 ribu untuk "bidding" Â dari para calon pembeli yang menginginkan produk yang kita jual. Â Hal ini tentunya belum tentu menjangkau pembeli yang tepat dari pembeli kita.
Jadi tidak ada transparansi dari periklanan melalui Facebook dan Google.Â
Kondisi saat ini 85% dari pemasaran digital global  masih dikuasai proses oleh "The Google Programmatic" artinya tidak transparansi.
Solusi yang dihadirkan oleh INFOMO adalah menghubungkan pengiklan dengna pengguna yang tidak dikenal melalui media yang tidak dikenal. Â
INFOMO tidak menggunakan penghubung , tetapi langsung  dan transparan dalam melakukan pemasarannya.
Jadi fungsi INFOMO merupakan Direct Performance Marekting  Platform  sebuah perusahaan aditechnology/reknologi periklanan  yang focus kepada performance marketing
INFOMO memberikan UKM solusi periklanan yang sepenuhnya transparan, sangat efisien dan mendorong hasil yang lebih baik.