Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

4 Alasan Generasi Kreatif Harus Kembangkan dan Bangkitkan Perekonomian Desa Wisata Ramah Berkendara

1 November 2022   20:19 Diperbarui: 1 November 2022   20:33 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengejar pesona fajar di Punthuk Setumbu , bukanlah hal yang mudah bagi saya. Jam weker telah berdering untuk bangun subuh .Tapi mata dan tubuh tak mampu diajak bekerja sama. Terlambatlah kami berangkat pukul 5.00 (seharusnya pukul 3.30) dari Yogyakarta

Meluncurlah mobil dengan kencang dari Yogyakarta menuju Punthuk Setumbu. Memburu waktu yang sudah tak bisa diundur lagi.

Setelah hampir 1 jam kami harus melewati pemandangan persawahan yang menghijau, kami tiba di kaki gunung Menoreh. Mendaki dari kaki bukit dengan ojek dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menaiki tangga yang jumlahnya banyak dan meninggi.

Nafas sudah "ngos-ngosan" makin tinggi makin curam, berdesakan dengan orang yang sudah datang lebih dulu.

Begitu sampai di puncak Punthuk Setumbu, hilanglah rasa capai digantikan oleh pesona pemandangan luar biasa. Fajar yang merekah masih tersisa (tertinggal menyaksikan indahnya matahari terbit). Di kejauhan terlihat latar belakang keperkasaan Borobudur, panorama dua gunung Merapi dan Merbabu yang megah berdiri dengan  panorama awan dan  kehijauan sawah dan pepohonan.

Desa Wisata Karanganyar dengan daya dukung dan infrastruktur yang lengkap ,pengelolaan oleh sumber manusia yang handal

Dengan sisa waktu yang sangat singkat, saya mendatangi Desa Wisata Karanganyar terletak 3 km barat daya Candi Borobudur. Saya mampir ke Desa Wisata Karanganyar. Perjalanan yang sangat menawan di kanan kiri pemandangan sawah nan hijau bagaikan permadani yang menghampar.

Touring Desa Karanganyar. Sumber: IG adirafinanceid
Touring Desa Karanganyar. Sumber: IG adirafinanceid

Akses jalannya menuju ke Desa tersebut sangat lancar dan bagus, sudah beraspal. Saya berdecak kagum, ngga ada lubang di aspal ini . Jika berlubang pasti membahayakan pengendara. Bahkan, infrastruktur yang telah dibangun itu menunjukkan bahwa Desa Wisata Karanganyar sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara telah memenuhi kriteria untuk pengadaan infrastruktur. Terutama bagi pengendara motor roda dua yang telah menyelesaikan touring motor ke 4 Desa Wisata, salah satu program dari Adira dan Kemenkraf.

Desa wisata  dapat dijelajahi  dengan Sepeda Onthel, Andong, sepeda motor, mobil Bus VW Jeep sampai Scootic, kereta mini.

Fasilitasnya lengkap banget deh, begitu memarkir kendaraan, terlihat BalaiPertemuan, Kamar Mandi Umum, tempat kuliner, Musholla tempat spot, tempat makan, wifi.

Saya melihat kesiapan para pekerja dengan semangat melayani dan professional. Tidak perlu khawatir dengan filosofi yang mengatakan "Alon-alon asal kelakon". Hal ini tidak berlaku bagi pekerja di Desa Wisata Karanganyar. Mereka telah mendapatkan edukasi melayani tamu secara profesional dan standar wisata.

Jelas bahwa potensi Desa berbasis alam dan budaya sudah terpenuhi dari segi fasilitasnya dan infrastruktur yang telah memadai.

Desa Wisata Karanganyar potensi budaya lokal dengan diversifikasi produk pariwisatanya

Tari Topeng Ireng-Wikimedia
Tari Topeng Ireng-Wikimedia

Potensi dan karakter, budaya lokal Desa Wisata Karanganyar seperti Tari Topeng Ireng dan pembuatan gerabah, kuliner desa telah digali dan diimplementasikan.

Disambut dengan tarian Topeng Ireng kreasi baru. Tari Topeng Ireng merupakan kesenian pinggiran, yang digemari oleh masyarakat di sekitar Dusun Wonolelo, Dusun Windu Saja dan Dusun WIndusabrang.

Umumnya, penari Tari topeng menggunakan topeng yang menutupi wajah penarinya.Namun, penari tari topeng Ireng ini penari yang terdiri dari sekitar 40 orang perempuan (anak-anak, remaja) tidak menggunakan topeng sama sekali.

Kostumnya meriah sekali, hiasan mahkota yang tinggi dan lebar, mirip seperti orang Indian. Baju yang warna warni layaknya seorang perwira yang sedang akan berperang, dan sepatunya gunakan boot tinggi.

Tari Topeng Ireng telah dimodifikasi dan diadopsi dari konsep Indian atau suku Dayak. Filosofi tarian "Toto Lempeng Iromo Kenceng" diiringi alunan musik keras dan penuh semangat. Kompak dan semangat gotong royong jadi acuan tarian ini.

Belajar membuat gerabah. Sumber: Desa Wisata Karanganyar
Belajar membuat gerabah. Sumber: Desa Wisata Karanganyar

Membuat Janur. Sumber: Desa Wisata Karanganyar
Membuat Janur. Sumber: Desa Wisata Karanganyar

Proses karya kreatif dari bambu.  Sumber: Desa Wisata Karanganyar
Proses karya kreatif dari bambu.  Sumber: Desa Wisata Karanganyar

Gerabah adalah alat-alat dapur yang terbuat dari tanah liat. Wisatawan diajarkan 3 tahap yaitu teknik Putar Teknik Moulding, Cetak dan teknik Mewarnai. Senang dan bangga jika kita mampu membuat hasil karya yang kreatif.

Saya membaca  flyer tentang diversifikasi produk pariwisata yang bisa diikuti, yaitu Wisata Edukasi Membuat Gerabah tradisional , Wisata Edukasi Wayang Suket dan Kreasi Janur, Edukasi Wisata Kriya Bambu.

Pengembangan Desa Wisata Karanganyar dengan produk wisata yang terintegrasi

Tak jauh dari Desa wisata Karanganyar, ada sebuah desa Dusun Butuh di Kecamatan kaliangkrik, sangat terkenal dengan nama Nepal van Java.

Pemandangannya dan suasana mirip pegunungan Himalaya. Rumah-rumah yang dicat berwarna-warni tersusun dari bawah hingga ke atas di atas bukit, dilatarbelakangi gunung . Udara yang dingin , asri dan sejuk sangat menyenangkan. "Majestic" suasana yang eksotis dapat kita rasakan.

Event-event dan Festival Kreatif Lokal

Membangkitkan perekonomian di Indonesia setelah covid-19 memang tidak mudah. Namun, usaha untuk memulihkan perekonomian melalui ekonomi kreatif dan pariwisata adalah merupakan usaha dan kerja keras antara Kementerian Pariwisata dan Kreatif bersama dengan Adira Finance.

Tujuan peningkatan pemulihan ekonomi melalui ekonomi kreatif dan pariwisata, tujuan lainnya adalah untuk menggali daya dan gen kreatif rakyat Indonesia sehingga ditemukan potensinya dan dikembangkan menjadi desa wisata yang terkenal bukan hanya di domestik tapi juga di luar negeri.

Adira telah mencanangkan 4 program yaitu Festival Pasar Rakyat, Desa Wisata Adira, Wisata Ramah Berkendara, Adira Virtual Expo 2022.

Dengan adanya program tersebut di atas,  Adira telah menetapkan  wisata  5 desa yang ada di Jawa maupun di Bali. Kelima desa itu adalah Desa Carangsari-Kabupaten Badung, Desa Saung Ciburial-Kabupaten Garut, Desa Sanan Kerto, Kabupaten Malang, Desa Karanganyar Kabupaten Magelang, Kampung WIsata Rejowinangun, Kota yogyakarta

Touring Komunitas Pengemudi Roda Dua ke lima Desa binaan Adira Finance telah diselesaikan dengan sukses. Bagi Anda yang gemar berwisata, untuk merasakan wisata desa yang menarik, budaya lokal yang kaya dengan kearifan lokal, mulai dari makan , pangan khas sampai kepada hasil budi daya atau kerajinan tangannya dan pemandangan alam yang sangat memukau.

Di dalam desa wisata itu Anda bisa mengeksplorasi Festival Pasar Rakyat. Festival Pasar Rakyat bukan sekedar pasar yang biasanya tempat bertemunya pedagang dengan pembeli. Tapi ada sisi humanis yang ingin ditonjolkan tentang bagaimana budaya jualan di pasar lokal dan jualan yang khas buatan warga Desa setempat.

Sumber: IG adirafinanceid
Sumber: IG adirafinanceid

Contohnya keseruan Festival Pasar Rakyat di Pasar Legi di Yogyakarta, hadir para UMKM yang berjualan aneka produk unggulannya. Kreativitas pelaku/pedagang pasar dalam bentuk tarian tradisional seperti Jathilan membuat mereka lebih kreatif, menarik pembeli dan menggali budaya.

Sumber: IG adirafinanceid
Sumber: IG adirafinanceid

Dampak dan Manfaat Ekonomi dari Atraksi Wisata

Desa Wisata sebagai penggerak ekonomi masyarakat, UMKM, ciptakan lapangan pekerjaan, pelestarian lingkungan dan budaya.

Menurut Kemenkraf, Sandiaga Uno, jumlah wisatawan yang berkunjung di Desa Wisata telah meningkat sebesar 30% dari total 50 Desa Wisata Unggulan (total keseluruhan 350 Desa Wisata). Dengan peningkatan ini diharapkan ekonomi semua warga yang terlibat dalam penyelenggaraan Desa Wisata akan meningkat.

Yuk,  kembangkan dan bangkitkan kreativitasmu di Desa Wisata dinantikan. Kedatangan Anda akan meningkatkan geliat perekonomian warga Desa. Jika ekonomi warga desa bergerak, otomatis akan menggerakkan perekonomian nasional . Akhirnya perekonomian Indonesia dalam bidang pariwisata bisa menunjang pertumbuhan perekonomian nasional.

Sumber referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun