Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kembalikan Eksklusif ASI! Jangan Terjebak Perdagangkan ASI dengan Susu Formula

29 September 2022   16:38 Diperbarui: 29 September 2022   16:49 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingatan saya kembali saat saya harus melahirkan anak pertama dan satu-satunya.  Melahirkan dengan problematik yang luar biasa karena ada myoma yang menghalangi jalan kelahiran bayi. Prediksi awal dari dokter genololog , memvonis  saya harus melahirkan secara Caesar.

Setelah kelahiran nomal dengan 14 jam sakit, bayi perempuan pun lahir dengan sehat.  Sayangnya setelah lahir, bayi itu dipisahkan diri dari saya.  Saya sendiri ingat betul,begitu bayi lahir, tidak ada sentuhan bayi diletakkan di dada saya.   Yang terdengar hanya tangisan bayi , sampai bayi itu berlalu.

Selama kehamilan, saya tak pernah belajar dan mendapat pengetahuan tentang menyusui.  Fokus hanya kelahiran anak.

Saya tak pernah belajar atau mendengar tentang laktasi, bagaimana merawat payudara agar dapat menyusui dengan baik, atau bagaimana cara agar air susu bisa ke luar dengan baik, bagaimana cara anak juga dapat menyusui dengan baik.

Ketika  dua hari tidak ada air susu yang ke luar dari payudara saya,  langsung perawat rumah sakit mengatakan bahwa dokter anak sudah menentukan agar bayi diberikan susu formula agar tidak kekurangan gizi.

Bagaikan orang yang bodoh, saya menganggap hal itu adalah jalan terbaik agar anak saya tidak kelaparan atau menangis karena dia tak bisa mendapatkan ASI dari saya.

ASI is  "The Best"

Begitu golden age anak saya sudah lewat, saya baru menyadari kesalahan saya sebagai ibu.  Saya baru mengetahui setelah membaca di suatu artikel bagaimana seorang anak dari 0-6 bulan pertama seharusnya mendapatkan ASI eksklusif tanpa tambahan makanan atau minuman lain.

ASI jadi tumpuan bayi dan ibu .   ASI mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan bayi dalam tumbuh kembangnya, mulai dari protein,lemak,karbohindrat dan mineral lpenting.

Manfaat ASI eksklusif bagi bayi salah satunya adalah mencegah terserang penyakit yang bisa mengancam Kesehatan bayi. Membantu perkembangan otak dan fisik bayi.

Laktasi sumber pengetahuan tentang ASI

Bagi para ibu yang tak punya pengetahuan tentang Laktasi kelahiran seperti saya, akan menyerah Ketika air susu tidak ke luar dan adanya masalah dengan putting payudara dan lainnya.

Pengetahuan yang sering kurang diketahui oleh seorang ibu yang akan melahirkan adalah laktasi. Suatu proses Panjang ibu yang hamil, setelah persalinan, tibalah saatnya ibu masuk dalam laktasi.

Masa laktasi adalah tehnik menyusui mulai dari dari ASI sampai bayi dapat menelan ASI. Para ibu harus paham bagaimana  menjaga kelancaran menyusui AS.

Sayangnya, dari dulu hingga sekarang tenaga Kesehatan khusus yang berikan penyuluhan laktasi makin berkurang, bahkan di rumah sakit bersalin seperti saat saya melahirkan tidak ada penyuluhan sama sekali.

Dokter, Bidan Jadi Perantara Tenaga Pemasaran Susu Formula

Saya tersentak membaca headline di Kompas.com hari ini. Mata saya terpana dengan judulnya "Dokter dan Bidan Terlibat Pemasaran Susu Formula".

Sungguh ironi, ditengah gencarnya Pemerintah mengkampanyekan ASI eksklusif bagi bayi yang baru lahir, ternyata perawat dan dokter justru yang menghalangi program ASI eksklusif itu.

Pengalaman beberapa ibu-ibu yang jadi sumber survey dari Kompas.com, ternyata membuktikan bahwa para ibu itu tak sadar bahwa dalam rumah sakit itu diduga terlibat dalam pelanggaran pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan.  Para medis itu memberikan susu formula kepada bayi tanpa pertimbangan medis.

Bahkan, Kompas juga menemukan di suatu rumah sakit  seorang dokter spesialis telah menanda tangani permohonan pengajuan susu formula produki PT. Kalbe Morinaga Indonesia , BMT Morinaga 0-6 bulan), dan Child Kid (1-3 tahun) dengan harga diskon.

Saya sedang membayangkan, betapa mengejutkan hal itu akan merusak program ASI Eksklusif bagi anak yang baru lahir. 

Dalam hal ini kita semua mulai dari dokter, bahkan perawat  maupun orang tua sangat bersalah.  Dokter melakukan perdagangan dengan menggantikan ASI dengan susu formula.  Perawat  menjadi influencer susu formula, sedangkan orangtua yang tertarik dan terjebak untuk penawaran gunakan susu formula sebagai pengganti ASI.

Jumlah kelahiran tahun 2021 sebesar 4.438.141 jiwa,  jumlah bayi yang tidak mendapatkan ASI sebesar 1.260.548 jiwa atau setara dengan 28.4% tidak mendapatkan ASI.

Sangat menyedihkan jika jumlah pengguna susu formula bagi bayi ini akan bertambah besar tiap tahunnya .  

Semoga  kesalahan etika, kesadaran orangtua bisa mengembalikan golden years dari bayi-bayi untuk tetap mengasup ASI selama 6 bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun