Untuk terlepas dari beban berat, sebaiknya para orangtua dan para siblings punya kemandirian keuangan. Kemandirian keuangan itu memang sulit dilakukan apabila orangtua tidak memaksakan diri untuk menabung dari muda untuk dana pensiun.
Jaminan sosial tidak didapatkan oleh mereka yang bukan pekerja sebagai PNS. Sebagai PNS pun saya mendapatkan dana pensiun kecil. Jadi kecil atau tidak pasti pensiunan PNS harus menyesuaikan gaya hidup dengan apa yang diterimanya.
Frustrasi sosial
Tantan Hermansah, seorang sosilogis dari Universitas Islam Negeri Jakarta menyampaikan bahwa keberadaan generasi sandwich terutama mereka dengan pendapatan rendah sangat mengkhawatirkan.
Kondisi dan keadaan memaksa generasi sandwich bekerja keras tanpa hasil yang cukup untuk menyejahterakan level kehidupan mereka.
Semua pendapatan diperuntukkan untuk kebutuhan keluarga inti (yang sudah menikah) dan keluarga besarnya. Sementara mereka melihat orang-orang yang menunjukkan gaya hidup mewah di media sosial. Mereka pasti punya impian ingin seperti mereka. Tapi impian mereka tak akan pernah tercapai karena barrier atau jarak yang jauh antara impian dan realitas yang mereka hadapi.
Bayangkan saja banyak generasi yang terjebak dalam generasi sandwich, mereka ini bekerja keras, tidak bahagia, tetapi kesejahteraan hidup tidak mereka dapatkan, mereka akan frustrasi. Frutrasi untuk mendapatkan "entertainment" yang dinikmati orang lain, tapi tak berdaya.Â
Banyak anak muda untuk berpikir jauh dalam memutuskan untuk tidak berkeluarga, karena beban ekonomi semakin besar akan terjadi. Sebaliknya, jika penundaan berkeluarga itu terlalu lama, dampak masalah sosial akan terjadi di masa depan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H