"Peningkatan gaji orangtua Indonesia tidak mampu mengimbangi dengan biaya kuliah anak di masa depan"
Survei yang dibuat oleh Kompas  dengan melibatkan 4  lembaga  survey telah menunjukkan bahwa gaji  atau pendapatan lulusan perguruan tinggi tidak memadai untuk mengkover biaya kuliah yang telah dikeluarkan oleh orangtua .
Sampel dari survey yang diambil oleh Kompas adalah dari 12 program studi dari 30 pergurutan tinggi baik negeri atau swasta. Â Â Mereka yang telah lulus dari perguruan Tinggi Negeri ,dengan jalur masuknya melalui test regular dan mereka yang telah lulus dari perguruan tinggi swasta dengan jalur masuk umum.
Survei ini untuk membandingkan tingkat lamanya jumlah biaya yang dikeluarkan dengan jumlah penghasilan mereka setelah lulus.
Penghasilan mereka yang lulus dari bidang pendidikan  atau keguruan paling cepat  yaitu 12 bulan setelah bekerja.
Penghasilan mereka yang lulus dari bagian tehnik informatika paling cepat 1,02 tahun sedangkan dari bagian statistika dan sain data, selama 1,07 tahun.
Untuk mengetahui berapa inflasi biaya pendidikan tinggi di Indonesia , saya membaca dari dua sumber.
Sumber pertama dari Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi sektor pendidikan 3,8% per tahun. Ditambahkan bahwa khusus untuk uang masuk/pangkal pendidikan perguruan kenaikannya mencapai 10-15% per tahun.
Sumber kedua dari AIA-FInansial Indonesia, kenaikan biaya perguruan tinggi negeri Indonesia mencapai 20%Â per tahun, sedangkan perguruan tinggi negeri swasta mencapai 40% per tahun.
Dengan kenaikan yang begitu tinggi, tentu tak sesuai dengan pendapatan orangtua yang pendidikan tidak merata di Indonesia .  Berbagai latar belakang pendidikan, jabatan orangtua  di Indonesia.  Jenis pekerjaannya ada yang bekerja sebagai professional seperti guru,dokter,wartawan, dokter, peneliti, polisi, pilot, masini. Â