Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perubahan Fundamental yang Membawa Kebajikan

23 Juli 2022   17:29 Diperbarui: 23 Juli 2022   17:31 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mampu menghadapi perubahan dengan adaptasi. Mereka yang mampu adaptasi adalah manusia yang bertahan melewati 5 kurva ". (Change -- Prof. Rhenald Kasali).

Siap dengan perubahan setiap saat? Jika saya ditantang untuk siap dalam hadapi setiap perubahan demi kebajikan, saya akan menjawab dengan sigap ,"Siap".

Sebenarnya setiap perubahan itu adalah momok yang menakutkan bagi setiap manusia. Sekalipun manusia pemberani , dia pasti akan khawatir dengan suatu perubahan.

Buktikan! Sejak SD, saya sekolah non-Kristen dari kelas satu hingga kelas 4. Ketika terjadi peristiwa G30S PKI tahun 1965, sekolah saya ditutup. Saya terpaksa pindah sekolah . Saya didaftarkan di Sekolah baru , notabene semua teman baru, guru baru, lingkungan baru. Saya ketakutan dengan situasi baru yang tak saya kenal. Tak bisa mengendalikan diri ketakutan saya karena tidak ada yang membimbing saya mengenal tempat baru. Bahkan orangtua saya pun tak mengetahui ketakutan saya . Mereka hanya mengatakan: "Kamu pasti dapat teman baru, guru baru yang baik!"

Karakteristik perubahan yang fundamental

Tak dipungkiri saya sebagai manusia sejak kecil hingga senior mengalami banyak perubahan yang menimbulkan kepanikan, ketakutan, kekhawatiran secara psikologis.

Contohnya ketika saya bekerja di suatu bank swasta asing. Konsep manajemen yang dianut adalah selalu berubah jika ingin menang dalam pertarungan bisnis.

Paling sedikit tiap kuartal atau tahun, ada perubahan secara organisasi maupun kriteria kenaikan jabatan.

Ada kekuataan dari CEO untuk menjadi "Change Maker", butuh keberanian atas keputusannya. Meskipun tidak setiap individu di perusahaan paham tentang apa arti perubahan yang dibuat oleh CEO.

Perubahan yang dilakukan perusahaan harus diciptakan setiap saat. Caranya perubahan dilakukan dengan tekanan yang cukup keras, tetapi sering dilakukan dengan persuasi lembut agar kami bisa paham pentingnya perubahan.

Sebuah perubahan merupakan proses yang membutuhkan waktu, biaya, dan kekuataan untuk beradaptasi.

Awalnya, kami para pegawai yang tidak mengetahui kebajikan di balik perubahan sering "ngomel", komplain kenapa baru saja merasa nyaman menggunakan suatu sistem teknologi A, tiba-tiba harus diganti dengan sistem teknologi B untuk pekerjaan kami.

Namun, setelah melalui proses panjang yang dilalui, saya mulai belajar tentang perubahan untuk kebajikan dalam rangka upaya perusahaan untuk menyentuh nilai dasar suatu organisasi. Falsafah dan nilai yang dianggap penting untuk bisa "survive" adalah "perubahan".

Alasan mengapa ada perubahan?

"You cannot solve problem with the same thinking that created the problem."-Albert Einstein

Menarik bagi saya untuk belajar "The Sigmoid Curve". The Sigmoid Curve dapat diimplementasikan baik di dunia pribadi maupun perusahaan dalam setiap siklus.

Dalam dunia bisnis ada dua tahap yang dialami hampir oleh setiap perusahaan (500 perusahaan , partai politik, pemerintah).

Di siklus pertama dimulai dengan siklus yang turun karena masih dalam tahap belajar , perusahaan sedang dalam mencari caranya untuk dapat berjalan dengan baik. Banyak kesalahan yang dibuat di siklus ini.

Di siklus kedua, ketika bisnis sudah lancar dan untung cukup besar, perusahaan lupa bahwa produknya sudah kuno dan perlu diperbarui, tapi tidak atau lupa melakukannya. Pemilik perusahaan masih dalam "comfort zone". Terjadilah fase yang sangat menakutkan yaitu siklus menurun , perusahaan rugi besar.

Perubahan untuk kebajikan

Siklus dari "The Sigmoid Curve" mengajarkan saya untuk melihat dan mempercayai bahwa perubahan merupakan hal yang utama dalam hidup ini. Utamanya untuk kebajikan. Kebajikan bagi saya sebagai individu.

Saya mulai mengenal perubahan mindset, saya menjadi lebih pribadi yang lebih baik. Dulu saya sering marah,kecewa dan khawatir jika ada perubahan dalam perusahaan dimana saya bekerja.

Ketika mindset berubah dan berkembang, perubahan yang dilakukan oleh perusahaan itu adalah untuk menciptakan umur panjang dari suatu perusahaan. Kunci umur panjang suatu organisasi, adalah perusahaan yang bertahan kuat dalam goncangan global dan lokal, mereka yang terus melakukan adaptasi.

Ketika saya berpikir negatif dalam berinteraksi dengan teman-teman yang belum saya kenal maka komunikasi dan hubungan saya akan berakhir tidak baik .

Namun, ketika saya berubah untuk menerima pokok pikiran orang lain dengan terbuka, menambah wawasan bahwa setiap orang itu punya prinsip yang beda. Perbedaan harus dijembatani dengan kompromi yang win-win solution. Saya mulai mendapatkan respon baik dari teman-temanku yang baru.

Perubahan membuat saya berpikir sangat sederhana untuk menolong teman yang baru kukenal. Ketika teman ini membutuhkan bantuan dana. Jika naluriku mengatakan bahwa dia memang butuh, saya segera menolongnya. Tak perlu banyak pertimbangan, apakah dia berbohong atau tidak. Yang jelas, ada hal yang esensial untuk ditolong. Jika nanti ada alasan lain, tentunya itu adalah urusan temanku dengan Tuhan.

Mengelola perubahaan dengan menyenangkan

Ketika saya masuk dalam usia senior, terjadi perubahan yang besar dalam revolusi industri 4.0. Begitu pesatnya perubahan teknologi komputer menjadi digital. Dunia digital memasuki ke semua sektor.

Satu sisi, saya merasa kaget dan sedih karena terjadinya perubahan yang cepat. Baru belajar posting Instagram, harus belajar yang lain, misalnya posting TikTok, belajar SEO untuk menjadi SEO Copywriting.

Satu sisi yang lain, saya tak mau ketinggalan dan kehilangan kesempatan untuk menjadi penulis yang selalu beradaptasi.

Menghadapi perubahan yang serba cepat itu, saya harus mengendalikan harapan yang harus dipertahankan dengan mengikuti beberapa elemen dasar faktor perubahan.

7 hal elemen penting untuk perubahan yaitu, jelas, standar yang sempurna, perhatian, penghargaan, pemberian contoh, pemberian cerita, perayaan bersama.

Jadi saya pengen jadi pelaku perubahan yang penuh pengharapan yang dapat dikendalikan dan sifatnya positif. Menjadi penggerak perubahan bagi teman-teman sekelilingku.

Aku harus menjadi agen perubahan dan kebajikan karena perubahan yang positiflah yang membuat saya dapat berbuat kebajikan. Aku mulai mengerti dan paham dengan berpikir sederhana, menolong dengan mudah, bekerja secara tim , memberikan coaching kepada anak muda yang butuh perhatian dan bimbingan hadapi hal-hal yang sulit dalam dunia kerja, mendengarkan masalah teman-teman yang sedang menghadapi kegalauan dan kesulitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun