Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hindari Maraknya Modus "Social Engineering" yang Menguras Kantongmu

26 Juni 2022   15:18 Diperbarui: 26 Juni 2022   15:37 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu yang lalu, saya mengalami pencobaan pelaku kejahatan melalui Whatsapplicaiton.   Mungkin semua ada yang pernah mengalaminya.  Saya juga hampir dua bulan yang lalu mengalami. Tapi bulan ini hampir tiga kali berturut-turut.

Pertama kali, seperti biasa muncul di Whatsapplication saya profil teman saya , seorang penulis di Kompasiana.  Dengan berbasa-basi menanyakan apa kabarnya. Saya sudah mulai curiga terus terang teman ini tak pernah berbicara secara langsung kepada saya.  Kecurigaan sudah muncul. 

Di akhir percakapan pelaku kejahatan mulai menanyakan apa dia bisa menelpon saya?  Antara kaget dan tidak. Saya seperti orang "dungu", membolehkannya. Begitu mendengar suara orang itu, saya terdiam karena saya sudah memastikan ini bukan orang yang saya kenal.  Ternyata pihak penjahat pun mengetahui "diam" saya.  Dia takut sendiri. Lalu mematikannya.

Kedua kali, saya mendapatkan whatsapplication dari seseorang di grup yang saya kenal.  Pelaku gunakan profil teman saya (perempuan) dan mulai mengajak komunikasi melalui chat. Ketika percakapan mulai lebih mendekatkan diri.  Segera pelaku mengatakan "saya ada barang baru lewat lelang....". saya segera memblokir dan menghapus percakapan ini.

Ketiga kalinya, tiba-tiba terdengar suara telpon di whatsapplication saya.  Saya lihat tidak muncul nama di true caller saya.  Saya menyadari bahwa orang yang menelpon ini bukan orang yang saya kenal. Begitu telpon berhenti,  dia telpon Kembali. 

Saya tak merespon deringan telepon yang panjang sekali hingga telpon itu putus sendiri. Ketika telpon sudah putus, saya segera cek nomer telpon dan nama.  Benar tidak ada nama, dan profil juga tidak saya kenal sama sekali.  Lalu anehnya adalah nomer telpon yang berasal dari Amerika serikat, 1-317-........

Di zaman era internet ini kemajuan teknologi  digital makin canggih .  Teknologi digital bukan hanya sekedar untuk kepentingan bisnis atau pembelajaran saja, tapi juga  untuk kepentingan kejahatan .

Kejahatan yang menyalah gunakan dan menggunakan kesempatan dengan mengatas namakan industry perbankan mulai marak Kembali.

Para penjahat itu menggunakan modus yang disebut dengan "social engineering".  Apa pengertian "social engineering"?   

Pengertian dari  penipun "Social engineering" adalah rekayasa sosial atau social engineering (soceng).   Penipuan ini menggunakan metode dengan upaya komunikasi yang dilakukan oleh pelaku penipuan  untuk membujuk, mengajak dan meyakin korban untuk mau melakukan apa yang diminta oleh pelaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun