Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Persiapan Sambut Imlek

24 Januari 2022   17:04 Diperbarui: 25 Januari 2022   11:19 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan menyambut Hari Raya Imlek.| Dokumentasi pribadi

Imlek sudah di depan mata. Imlek merupakan tradisi budaya orang Chinese untuk merayakan pergantian tahun kalender. 

Ada 12 shio dalam kalender Chinese. Tahun 2021 disebut dengan shio Kerbau, sekarang tahun 2022 memasuki shio Macan.

Salah satu makna dari Imlek adalah menyambut musim semi di mana para petani panen hasil pertaniannya yang berlimpah. Untuk mensyukuri hasil panen itu mereka pada malam harinya akan makan bersama keluarga. Tradisi kumpul keluarga bersama inilah yang jadi tradisi Imlek di seluruh dunia.

Tradisi yang tak bisa mereka lewatkan, puncak perayaan Tahun Baru jadi momentum pertemuan keluarga besar, bertemu dengan ayah/ibu yang sudah lama tidak bertemu, bersyukur dalam upacara dan makan bersama di malam Imlek.

Persiapan Imlek di China

Perayaan Imlek di China.| Reuters via bbc.com
Perayaan Imlek di China.| Reuters via bbc.com

Suasana Imlek di negara China sudah terlihat sibuk sejak 1 bulan jelang Imlek. Tahun ini menjadi tahun yang sangat dinantikan oleh para pekerja di China untuk pulang mudik.

Imlek adalah waktu berkumpul dengan keluarga bersama orangtua. Suasana hati yang memendam rindu selama hampir 3 tahun mereka tak bertemu dengan keluarga besar karena pandemi.

Hampir 70% dari seluruh warga Chinese di China melakukan perjalanan pulang mudik. Semua stasiun kereta api maupun bandara penuh dengan warga yang ingin mudik.

Persiapan yang sangat matang karena mereka sudah tak sabar lagi untuk bertemu. Cukup lama rasa rindu itu sudah mereka tahan sejak adanya pandemi Covid-19. Ketika pandemi, Pemerintah China memberlakukan lockdown ketat, tidak ada seorang pun yang dapat beraktivitas, berkumpul atau berangkat ke tempat kelahirannya masing-masing.

Wajah-wajah yang tampak sangat antusias saat mereka berangkat dengan kereta maupun pesawat. Mereka ingin cepat bertemu untuk merayakan Imlek. Kehadiran mereka tentu juga dinantikan oleh para keluarga di kampung mereka masing-masing.

Dari sekian banyak ada seorang warga China yang ditanya oleh seorang wartawan South China Morning Post: "Apakah perasaan Anda saat ini? Kenapa Anda nekat untuk berangkat pulang ke tempat kelahiran padahal bayang-bayang covid masih ada di China?"

Dengan muka yang sangat bahagia dan penuh harapan, dia menjawab: "Saya sudah rindu sekali dengan kampung halaman saya. Rasanya hampa jika Imlek dirayakan tanpa keluarga. Saya sudah hampir tiga tahun tidak pulang. Inilah saatnya yang tepat bagi saya untuk mudik!"

Persiapan Imlek di Glodok, Jakarta

Salah satu tempat yang dikenal sebagai tempat berbelanja untuk persiapan Imlek adalah Pasar Glodok. Glodok yang dikenal dengan pecinan belanja pernak pernik untuk Imlek.

Suasana jelang Imlek di pasar Glodok | Dokumentasi pribadi
Suasana jelang Imlek di pasar Glodok | Dokumentasi pribadi

Minggu siang yang cerah itu terlihat pedagang-pedagang yang bukan keturunan China pun telah mengelar dagangannya. Dagangan yang dijual itu berupa baju anak berwarna merah, lampion, hiasan dinding, asesoris, kue keranjang, kue kering, manisan, hio untuk sembahyang.

Suasana jelang Imlek di pasar Glodok | Dokumentasi pribadi
Suasana jelang Imlek di pasar Glodok | Dokumentasi pribadi

Tempat yang cukup sempit itu dipenuhi oleh para pembeli yang juga sebagian besar bukan orang Chinese. Berdesakan untuk sekadar melihat atau memang ingin membeli untuk persiapan Imlek.

Suasana jelang Imlek di pasar Glodok | Dokumentasi pribadi
Suasana jelang Imlek di pasar Glodok | Dokumentasi pribadi

Seorang pedagang pernak-pernik Imlek yang dipanggil dengan Dean mengaku bahwa meskipun pagi hari sepi, tetapi menjelang siang hari, pembeli lumayan banyak. Dia merasa omzet cukup sesuai dengan target dalam kondisi pandemi. 

Persiapan Imlek di Tangerang

Kota Lama Tangerang menjadi pusat belanja dan tempat mengunjungi Klenteng Khong Hu Chu bernama Boen Tek Bio. Meskipun tempatnya sempit dan penuh dengan pedagang, tidak menyurutkan orang untuk berkunjung ke Klenteng Bio. 

Kompas.com
Kompas.com

Semua persiapan untuk menyambut Imlek sudah dipersiapkan oleh pengurus Klenteng. Mulai dari tempat sembahyang, hio, dan juga acara pembagian beras dan benda seperti buku, kita suci dan pakaian. 

Untuk mencegah kebakaran, lampu lampion diganti dengan lampu pagoda elektronik di dalamnya ada lampu kecil.

Untuk belanja di pasar tradisional, semua pernak-pernik Imlek tersedia, tinggal memilih. Semua pedagang yang datang di pasar tradisional adalah pedagang musiman, hanya setahun sekali mereka datang untuk mengadu untung.

Kue keranjang | Dokumentasi pribadi
Kue keranjang | Dokumentasi pribadi

Kue keranjang kemasan baru | Dokumentasi pribadi
Kue keranjang kemasan baru | Dokumentasi pribadi

Menariknya di Tangerang ada 2 pabrik yang membuat kue keranjang. Salah satunya adalah Ny. Pang. Setiap hari mereka memproduksi jenang tradisional yang telah dimodifikasi dengan lapis wijen dan duren.

Khusus untuk Imlek mereka membuat kue keranjang duren lapis kacang mete. Kemasannya juga menarik, tidak lagi dengan daun tetapi dibuat dari tempat khusus (seperti keranjang plastik). Pembelian ini harus melalui pemesanan karena tidak dibuat secara besar-besaran.

Inilah sekelumit persiapan Imlek yang akan dirayakan pada tanggal 1 Februari di seluruh dunia dalam suasana Covid-19. Sin Tjun Kiong Hie menjadi tradisi yang penuh filosofi untuk mendapat keberkahan dari Tuhan dalam kesejahteran, kedamaian, dan kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun