Jika kita menoreh ke belakang,pada tahun 1870 di Mahkamah Agung Amerika  ada seorang pengacara hebat bernama George Graham Vest .  George membela seorang  pria yang mencintai anjing pemburu bernama Old Drum.   George berpendapat bahwa ketika seorang tetangganya  membunuh Drum karena dianggap masuk ke rumah tetangganya itu tanpa izin.  Pembunuhan terhadap drum itu dianggap mengambil nyawa  lebih dari sekedar hewan peliharaan, ia membunuh seorang anggota keluarga yang dianggap penting sekali.
Dalam dakwaannya George berpendapat bahwa  anjing yang dibunuh itu sebenarnya  teman yang tidak egois dan telah terbukti  anjing  tidak pernah berkhianat kepada pemiliknya..
Anjing sebagai teman untuk atasi terapi
"A small pet is often an excellent companion for the sick" (Florence Nightingale, 1860)
Sebuah majalah "National Geographic" edisi 22 Mei 214 telah mengangkat kisah "Dogs at war: Smoky, a Healing Presence for Wounded WWII Soldiers".
Smoky seekor anjing yang tak pernah terurus. Namun, saat seorang prajurit bernama Wayne, terluka berlumuran darah, Â datanglah seorang penolong yaitu Smoky.
Setelah mendapat izin dari perawat , maka Smoky dibawa kepada pasien-pasien yang terluka. Â Ternyata Smoky membuat suasana berbeda, para pasien yang dulunya sakit secara fisik dan mental, Â berubah menjadi berbinar dan senang hatinya atas kedatangan Smoky.Â
Smoky-smoky yang lain bukan hanya sebagai pelipur lara saat sakit, tapi mereka juga menjadi pelindung saat tugas militer.  Mereka jadi pejuang sejati ketika Richard Steinberg yang traumatis terhadap perang Vietnam,  lalu dia membawa anjing  ke dalam hidupnya.  Anjing itulah penyelamat hidupnya untuk trauma yang begitu mencengkam.
Di Amerika Serikat ada studi yang meneliti seberapa jauh hubungan anjing dan manusia itu dapat menyembuhkan stress manusia. Â Namun, penelitian itu belum membuktikan empiris bahwa hidup orang dengan PTSI dapat disembuhkan oleh anjing. Â Hanya pengakuan subjektif saya.
Apakah kita harus menunggu hasil penelitian benar-benar membuktikan anjing itu sebagai penyembuh PTSI? Â Semua ada di tangan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H