Perbedaan PCR bulan oktober sekitar Rp.350.000 , untuk Antigen Rp.100.000. Â Menunggu hasil PCR tergantung dari harga test, ada pilihan 24,12 jam dan 6 jam. Â Sedangkan antigen, tinggal menunggu sekitar 30 menit , hanya seringnya antrian begitu panjang.
TOKO "OEN"
Begitu sampai di Semarang, jika Anda lapar, saya rekomendasikan untuk mencicpi toko kue tapi juga menjual makanan ala belanda yang dikenal dengan nama "Toko Oen".Â
Bangunan luar dari Toko Oen masih seperti hampir 40 tahun yang lalu ketika saya meninggalkan Semarang. Â Bangunan kuno buatan Belanda , dan jendela-jendela besar di sekelilingnya, jadi tanpa AC pun .
Begitu memasuki ruangan, saya masih menemukan kursi-kursi yang terbuat dari rotan, bangunan arsitektur Belanda yang sangat tinggi dengan kipas angin yang diletakkan di atas ceiling.
Dalam usia 85 tahun, ternyata  Toko Oen tidak tergilas oleh modernisasi bangunanan dan menu yang disajikan.  Otentikasinya tetap terawat dengan baik. Â
Pada zaman Belanda, tempat ini dikenal sebagai tempat nongkrong noni Belanda dan tempat nongkrong bagi wisatawan dari luar kota.
Saya mencicipi  cita rasa kue spekuk dan Hudzarensla (salad Belanda dan  ice cream "Tutti Frutti" yang jadi menus khas dan andalan Toko Oen.
Resep dari andalan kue-kue ini merupakan resep turunan dari generasi pertama dan kedua. Sekrang Toko Oen sudah dikelola oleh generasi ketiga karena dua generasi sebelumnya sudah migrasi ke Belanda.
Klenteng Tay Kak Sie
Klenteng ini tidak terkenal seperti Sam Po Kong. Â Namun, Kelenteng Tay Kak Sie, merupakan salah satu klenteng terbesar di Semarang . Jadi Anda tak perlu jauh ke tempat Sam Po Kong, cukup di Gang Lombok kota Semarang. Â Gang Lombok adalah pecinanan terbesar di Semarang. Â Memasuki gang yang sempit terlihat di sebelah kiri penjual Lumpia Gang Lombok yang sangat laris sekali.