Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Inilah Tips Menghindari Korban Kebakaran Rumah

27 Maret 2021   15:27 Diperbarui: 31 Maret 2021   13:55 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petugas sedang memadamkan rumah yang terbakar. Sumber: Shutterstock via KOMPAS.COM

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 25 Maret 2021 dini hari, terjadi kebakaran di rumah padat penduduk di Jalan Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur.

Korban yang terbakar hidup ada 10 orang  dari  empat pintu rumah kontrakan yang ditempati oleh lima keluarga dengan jumlah orang 15 orang.

Cukup besar korban meninggal 10 orang sekaligus membuktikan bahwa warga lengah terhadap adanya kebakaran di rumahnya . Mereka itu tidak tertolong  karena terlelap tidur waktu terjadi kebakaran masih pukul 04.00 pagi.  Walaupun tetangga berteriak: "Api!"  tetapi mereka tidak  mendengar terikan  karena tertidur lelap.

Sementara itu menurut mereka yang selamat dari bahaya kebakaran itu menuturkan bahwa mereka sulit ke luar dari kobaran api karena situasi rumahnya sudah dikelilingi oleh api, demikian juga untuk lari tidak memungkinkan karena lokasi  rumah -rumah kontrakan itu di gang sempit  dengan lebar dua meter sepanjang 20 meter.

Dari kebakaran yang terjadi baru-baru ini, terlihat beberapa hal yang jadi poin penting agar kita selalu waspada dari api penyebab kebakaran. 

Disinyalir bahwa tempat tinggal kontrakan yang sangat berdekatan itu tak punya air untuk pompa hydrant untuk memadamkan api.  Sulitnya mobil kebakaran yang tidak bisa masuk ke gang tempat rumah terbakar karena sempitnya gang itu. 

Dari peristiwa itu, ada hikmah untuk pembelajaran bagi kita semua agar memperhatikan hal-hal yang kelihatannya kecil, tapi sangat krusial untuk mencegah kebakaran.

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com

Cegah korsleting listrik

Tidak mencuri daya listrik. Apabila kapasitas daya listrik hanya 1300 Kwh, jangan mencoba melebihi dari kapasitas, atau mencoba mengambil listrik dari orang lain . Risiko tinggi dan membahayakan, kabel listrik yang panas akan menyebabkan mudah korsleting.

Perhatikan stop kontak tidak boleh diletakkan bertumpuk-tumpuk, sistem kabel diperhatikan, apabila sudah rusak atau dimakan tikus, segera diganti baru.   

Satu stop kontak tidak dipakai untuk banyak peralatan listrik, ini mempermudah korsleting dan kebakaran.

Merawat instalasi listrik secara berulang kali, jika memungkinankan untuk mengganti jalur instalasi setiap lima tahun sekali.

Sebaiknya gunakan Mini Circuit Breakter (MCB) yang tetap berfungsi baik, sehingga apabila terjadi korsleting, segera listrik akan mati .  Apabila tidak berfungsi, harus segera matikan sumber listri dari KWH meter

Miliki alarm kebakaran

Setiap rumah sebaiknya punya sedikitnya 2 alarm yang diletakkan di area ruang depan dan ruang tidur. Apabila terjadi kebakaran baik itu di luar maupun di dalam rumah dalam radius tertentu, maka bunyi alarm itu akan membuat kita sadar untuk lari jika terjadi kebakaran.

Miliki Alat Pemadam Ringan (APAR)

Kelihatannya sangat sederhana, tapi alat ini justru penting saat api masih kecil gunakan APAR yang dapat mematikan sumber api. Namun, harus diingat bahwa ada berbagai isi dari alat pemadam kebakaran.   Sebaiknya memiliki yang sesuai dengan jenis kebakaran.  Ada 5 tipe dari kebakaran yaitu tipe A kebakaran benda padat (kain,kertas, kayu), B, benda cair (minyak,bensin, dan solar), C berasal dari benda gas seperti elpiji, tinner,   D berasal dari logam seperti magnesium, misu atau E berasal dari elektrikal seperti motor, dynamo , listik.

Untuk pengisian ada dry chemical power untuk semua jenis kebakaran selain D, sedangkan Foam AFFF untuk semua jenis kecuali tipe C, sementara jenis CO2 untuk semua jenis kebakaran kecuali tipe A.

Latihan Fire Drill

Ada yang tinggal di apartemen, Gedung tinggi, apalagi di gang yang sempit, sebaiknya mengadakan Latihan kebakaran sebulan sekali.

Manfaat Latihan ini supaya kita bisa berlari cepat saat evakuasi Ketika benar-benar terjadi kebakaran.

Seringkali terjadi orang begitu panik saat kebakaran, tidak tahu harus lari ke mana, begitu dia lari ke depan , dia memegang handel pintu yang sudah teraliri listrik, dia pun akan kena aliran listrik.

Justru saat Latihan kebakaran, ada jalur evakuasi yang harus dilalui dengan tenang. Dulu di kantor , tiap bulan kami mengadakan Latihan Fire drill sebulan sekali. Kami harus turun dari Gedung beringkat 15, menuruni tangga (tidak boleh lewat lift), sesampai di bagian dasar, kita harus berkumpul di tempat terbuka seperti lapangan. Di situ akan dilihat siapa yang tidak melakukan karena aka nada absensi.

Di rumah pun harus punya paling sedikit 2 jaur evakuasi. Hindari jalur evakuasi yang bahaya, dan Latihan itu akan membuat kita sadar dan tidak panik saat terjadi.

Gunakan Masker yang sudah dibasahi

Ketika asap dari kebakaran sudah menyelimuti  Sebagian dalam rumah, kita harus berhati-hati dengan asap karena kita bisa menghirup Co2 yang sangat mematikan. 

Gunakan masker atau handuk yang dibasahi air supaya kita tetap bisa bernafas dengan baik melewati asap.

Selalu Waspada

Kebakaran yang terjadi seringkali disebabkan kecerobohan kita sendiri, misalnya gas yang bocor, memasak dengan meninggalkan kompor, tidak mematikan alat elektronik saat rumah ditinggal pergi untuk waktu yang lama.

Selalu perhatikan hal-hal yang kecil tetapi sangat penting sekali.

---

Semoga hikmah kebakaran itu membuat kita makin memahami bagaimana kita melakukan persiapan maupun menyikapi bahaya yang terjadi apabila kita tidak melakukan dengan baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun