Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bosan Hidup di Rumah, Jangan Abaikan Kesehatan Mentalmu! Ini Solusinya

28 Januari 2021   14:47 Diperbarui: 29 Januari 2021   11:48 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kamu rasakan selama pandemi?  Ternyata ada sebagian besar orang yang merasa terpenjara, tertekan dengan pola hidup di rumah saja. 

Pikiran, perasaan , raga menyatu. Apabila salah satu sakit, katakan, pikiran tak bisa menerima kenyataan pahit dari kondisi pandemi yang tak pernah membaik. Lalu pikiran itu menggerogoti, raga dan perasaan. Pikiran sakit, menjalar kepada raga dan mental yang sakit.

Coba lihat ada peristiwa warga yang mengamuk dan merusak fasilitas umum di Belanda hanya gara-gara diterapkan jam malam.  Para psiakiater mengatakan para demonstrator itu  sudah jenuh di rumah, ditambah dengan peraturan malam hari jam 19-21 tidak boleh di jalan, harus di rumah.

Untuk Indonesia, kondisi juga sama, banyak sakit mental diderita oleh mereka yang bosan tinggal di rumah saja tanpa bisa berbuat banyak.  Hal ini dikonfirmasi dengan survei oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Gangguan Jiwa Indonesia yang menunjukkan bahwa ada 2.364 pasien gangguan jiwa pada 14 mei 2020. 69 persen orang mengalami gangguan psikologis dan 68 persen orang mengalami kecemasan

Apa jalan keluarnya?

1.Belonging:

Di antara kaum remaja dan pemuda, ada keinginan untuk merasa dirinya akan berbahagia apabila dirinya menjadi bagian dari sekelompok sosial yang membanggakan dan menerimanya.

Jadi yang patut diperhatikan oleh orang tua, jangan biarkan para remaja dan pemuda  yang menyendiri sendiri tanpa punya teman-teman. Walaupun dalam suasana isolasi di rumah pun, bisa memiliki teman-teman yang punya kegiatan dengan passion yang sama, Contohnya buat suatu proyek kecil-kecilan, untuk sosialisasi sampah lewat animasi video. 

Pasti mereka akan mendapat penghargaan dari teman-teman yang lain dan juga dari netizen. Penghargaan sekecil apa pun akan membuat mereka merasa  bangga pada dirinya sehingga mereka tidak merasa kesal atau bersalah tinggal di dalam rumah terus menerus.

2. Caring Community

Komunitas yang saling kenal dan peduli.  Saya juga menyukai komunitas yang sangat peduli dengan kesehatan mental dari anggotanya. Jika ada seorang anggotanya sedang merasa sedih karena kehilangan anggota keluarganya, Contohnya baru-baru ini ada anggota komunitas penulis kita yang kehilangan omnya yang meninggal karena covid, kami sellau menghibur dengan doa dan ucapan.  Bukan itu saja ada beberapa orang yang keluarganya membutuhkan darah untuk donor plasma, itu pun kami bantu untuk mereka yang bisa menolong sesuai dengan kriteria yang diminta.

3. Program Innovation (Inovasi program)

Sangat dibutuhkan bagi anak-anak muda,remaja, pemuda untuk ikut dalam program inovasi baik itu antar kalangan teman-teman sekolah, komunitas yang disukainya atau juga program dari luar sekolah.

Inovasi selalu timbul justru pada saat orang ada dalam kondisi yang terjepit atau dikatakn seperti tidak dalam kondisi nyaman.  Seperti yang dilakukan oleh Thomas Alva Edison, penemu lampu itu sejak kecil dikeluarkan dari sekolah karena dianggap nilainya sangat jelek. Namun, ditengah kesendirian itu , dia tak merasa sendiri, justru kebalikannya, dia terus berinovasi dan berkreasi membuat percobaaan di sebuah laboratorium kiam tempat ruang bawah tanah yang sederhana.  Terciptalah benda-benda seperti bola lampu, telegraf.

4.Engagement (Keterlibatan)

Manusia tidak pernah hidup sendiri.  Kita adalah mahluk sosial yang selalu ingin bertemu, berinteraksi, bahkan ikut terlibat dalam aksi atau kegiatan sosial yang sedang diadakan.  Jangan merasa "minder" apabila ingin terlibat dalam aksi  sekecil apa pun. Contohnya: Menjadi sukarelawan yang peduli dengan korban banjir, mengantarkan bantuan ke tempat korban yang terpencil.

5.Spiritual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun