Harga Emas Tembus Rp.1.013.000, Apakah Investasi Emas Menguntungkan?

Sejak awal tahun 2020,  harga emas terus merangkak naik. Tidak berhenti naiknya.  Berbeda dengan harga investasi yang lainnya seperti saham yang sedang terpuruk hampir 20%.  Harga emas Antam pagi ini berada di level Rp.1.013.000 per gram (satu juta tiga belas ribu rupiah!) . 

Sedangkan harga jualnya (jika anda ingin menjual emas anda  di Antam hari ini, berada di level RP.910.000 per gram)  cukup tinggi, apabila Anda sudah membeli sebelum harga meningkat drastis.

Emas jadi investasi "Safe heaven"

Indikasi dari harga emas yang terus merangkak naik sejak awal Januari 2020.  Di awal Januari 2020,  tepatnya 2 Januari 2020 harga emas tercatat mencapai Rp.678.00, lalu naik menjadi RP.714.000 pada tanggal 8 Januari 2020 dan naik lagi pada tanggal 9 Maret menjadi RP.776.00.   Kenaikan terjadi lagi pada tanggal 7 April, yaitu Rp.862.000.

Sempat turun di bulan April di kisaran Rp.761.000 tetapi secara perlahan dan mantap naik ke level Rp.910.000 hingga RP.1.013.00 pada hari ini.

Berinvestasi emas itu adalah untuk jangka panjang bukan untuk jangka pendek.  Beli saat Januari 2020 , sekarang ingin dijual karena merasa sudah cukup untung, menurut saya kurang bijak .  Kenaikan emas yang cukup drastic ini faktor utamanya adalah emas dianggap sebagai "safe heaven" saat krisis global terus terjadi.  

Sekarang ini sedang krisis politik yang panas antara India dan China.  India sudah menyiapkan tentara dan tank-tanknya diperbatasan China.   Jika terjadi perang, tentu pasar modal akan berguncang dan satu-satunya komoditi investasi yang dipegang orang adalah emas. 

Lebih baik menahan diri untuk menjual langsung ketika harga memang sudah di puncaknya.  Ini berbeda dengan investasi saham yang begitu harga sudah di puncak, investor harus berani melepaskan sebelum harga anjlok dan turun drastis kembali.

Perhitungan keuntungan dari investasi emasi:

Patokan dasar untuk menghitung keuntungan adalah harga buyback saat membeli dikurangi harga buyback saat ini.

Sebelum Anda menjual emas, harus diketahui dulu harga jual dan harga beli pasar emas di Antam bedanya adalah Rp.100.000  jadi bila Anda beli di Antam Rp.1.013.000, harga jual di Antam sebesar Rp9.013.000, karena untuk membeli logam mulia itu ongkosnya Rp.100.000

Seandainya anda memiliki 10 gram emas yang dibeli sejak awal tahun.  Harga buyback hari ini , Rp.9.013.000 dikurangi dengan harga buyback awal tahun, 2 januari 2020 sebesar Rp.6.780.000  menjadi sebesar Rp.2.233.000  atau sekitar 32.90%.

Keuntungan ini belum keuntungan bersih karena harus dikurangi dengan biaya meterai RP.6.000 dan pajak.

Menurut peraturan PMK no.34/PMK.10/27, penjualan batangan emas ke Antam dengan nominal lebih dari 10 juta akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% jika pemegang NPWP  dan 3% untuk non NPWP atas transaksi buyback yang akan langsung dipotong dari buybacknya.

Jadi total bersih keuntungan saya jika saya  memiliki NPWP adalah Rp.2.233.000 -  Rp.6.000 -- Rp.135.195 (1.5% x Rp.9.013.000)  = Rp.2.091.805

Prediksi harga emas tetap akan melambung di tahun depan?

Harga emas lokal memang tidak berdasarkan emas global, walaupun pengaruhnya juga ada.  Presdiksi dari Eksekutif Martin Place Sucrites, Barry Dawes mengatakan bahwa harga emas bisa tembus USD 3,500 per troy ounce dua tahun mendatang, 2023.  

Melesat tinggi dari harga level tertinggi sebelumnya yaitu USD 1,923.  Pasar yang sangat kuat , tidak ada katalis apa pun dalam jangka pendek untuk menghentikan kenaikan emas. Justru faktor emas untuk terus tinggi sangat banyak.

Jika kita ingin menghitung berapa sebenarnya harga emas di dunia, 1 troy ons ekuivalen sama dengan 31,1 gram artinya USD 64,3/gram, jika harga dollar AS di level RP.14.500 maka harga emas itu itu jika dikonversikan ke rupiah Rp.932.350/gram.

Apabila target harga emas capai Rp.3.5000 per troy ounce maka kira harga peningkatan akan mencapai Rp.1,6 juta per garam.