Bagi anak SD, mereka hanya mengerti dia harus memakai seragam sekolah dengan toga dan difoto serta mendapat hadiah dari orangtuanya sebagai penghargaan.
Begitu besar perhatian orangtua kepada anak-anak yang diwisuda secara virtual sampai mereka pun ikut repot menyediakan rumahnya seperti studio foto bersama, orangtua, family, makanan, hadiah. Â Bak acara yang sangat resmi dan sangat membanggakan.
Wisuda virtual bagi mahasiswa:
Nach tak kalah menariknya wisuda mahasiwa yang sudah lulus S1, S2 dan S3. Â Beberapa universitas umumnya mengadakan wisuda dari lulusannya hingga ratusan orang dari beberapa fakultas sekaligus di gedung yang cukup besar .
Namun, saya lihat di foto , terlihatlah deretan bangku kosong di Gedung Prof Soedarto Universitas Diponegoro Semarang. Sementara Dekan dan Rektor berjajar di depan mimbar  dan di belakangnya ada bendera Indonesia yang dikibarkan.
Rektor memberikan sambutan dan dekan membacakan kelulusan dari wisudawan/wati satu persatu. Â Ketika nama dari mahasiswa itu dipanggil, Â mahasiswa itu seolah datang di depan mimbar tapi di batasi dengan screen laptop.Â
Ibu atau ayah mahasiswa itu memindahkan tali toga itu dari kanan ke kiri sebagai tanda simbolis kelulusan. Â Ijazah dan toga dan jubah hitam semuanya sudah dipersiapkan oleh universitas dikirimkan ke rumah masing-masing mahasiswa.
Luapan kesedihan airmata Amanda Nessya Deazindra (22) mengalir deras ketika dia mendengar pengumuman bahwa wisuda dibatalkan karena  masalah pandemic covid yang belum selesai.
Amanda sudah menyiapkan perlengkapan wisuda, baju dan kebaya , sanggul dan perlengkapan make up. Baginya wisuda jadi sejarah sekali seumur hidupnya. Â Wisuda jadi momen yang tak bisa diulang lagi, penting dan bangga baik dengan dirinya sendiri atau orangtua atas pencapaian dari hasil kerja keras belajar selama hampir 3-4 tahun.
Kecewa terhadap wisuda virtual:
Walaupun sebagian besar wisudawan sudah melewati wisuda secara virtual, mereka masih belum puas jika belum pernah merasakan wisuda secara nyata. Â Oleh karena itu bagi mereka yang universitasnya masih menunda wisuda, mereka mengharapkan bisa menikmati wisuda nyata itu.
Namun, Â sebagian besar dari mereka menyadari bahwa jejak langkah wisuda itu hanya satu langkah untuk menuju ke langkah berikutnya.
Langkah berikutnya untuk mencari pekerjaan dan bekerja atau wiraswasta. Â Ditengah sulitnya mendapat pekerjaan karena PHK yang merambah hampir di seluruh sektor, dan sekarang ini hampir tidak ada perusahaan yang merekrut karyawan baru dari "fresh graduate" maka wisuda jadi momen untuk berpikir masa depan.