Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jamu Gendong Berevolusi Jadi Jamu Branding Dijual "Online"

31 Mei 2020   21:05 Diperbarui: 31 Mei 2020   21:00 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinom:  terdiri dari daun sinom, kunyit, kayu ,manis, kapulaga, gula batu, garam dan air.  Khasiatnya untuk meredakan sariawan dan campur dengan jamu, pencernaan.   Rasanya pahit dan perlu dicampur jamu manis.

Kunyit asam:  terdiri dari kunyit, asam jawa, gula kelapa, garam dan air.  Khasiatnya mencegah panas dalam, nyeri haid dan melancarkan haid.  Rasanya manis dan asam.

Beras Kencur:  terdiri dari beras kencur, gula kelapa, asam jawa, garam, jahe, jeruk nipis, pandan dan air. Khasiatnya;  menghilangkan pegal, meredakan batuk, melancarkan peredaran darah.  Rasanya sedikit padas dan hangat

Cabe Puyang: terdiri dari sabiloto, brotowali, laos, serai, meniran, lempuyang, temulawak.  Khasiat mengatasi kencing manis, turunkan kolesterol, meredakan sakit kepala. Rasanya pedas, manis.

Kunci Sirih: terdiri dari daun sirih, jaeh, buat majekan, mereica, gula kelapa, air.  Khasiat mengobati keputihan, menguatkan tulang dan gigi, menghilangkan bau badan.  Rasanya pedas .

Berjaya Saat Covid-19:

Awal terjadinya Covid-19 di Indonesia, sekitar bulan April 2020, budaya tradisional herbal jadi tren .  Orang menyerbu bahan-bahan baku jamu seperti kunyit, jahe merah, temulawak dan lain-lainnya  jadi ramuan untuk imunitas tubuh. Setiap keluarga ingin membuat jamu di rumah sendiri.  Dipercayai bahwa jamu buatan sendiri ini jadi penambah imunitas melawan Covid-19.  

Begitu orang menyerbu, harganya melonjak tinggi.  Bahkan sering diborong. Habis dan tidak ada stok.   Benar-benar herbal jadi primadona saat ini.

Nach, jamu memang tidak pernah hilang meskipun evolusi sudah sedemikian berubah, tidak lagi ada Mbok Gendong, tetapi dengan gerai jamu, bahkan buat jamu sendiri di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun