Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Semangat Persaudaraan dan Solidaritas Jadi Tema Trisuci Waisak 2564

7 Mei 2020   10:18 Diperbarui: 7 Mei 2020   10:47 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan  Trisuci Waisak:

"Pada akhirnya ada tiga hal tersisa,  seberapa banyak kau mencintai, seberapa lembut kau menjalani hidup, seberapa iklas kau melepas sesuatu yang ditakdirkan bukan untukmu"

Di bulan Mei 2020,  kita di Indonesia  sungguh dapat bersyukur melakukan dua  hari  Nasional keagamaan yang sangat besar dan suci  yaitu Ramadan dan Waisak.   

Ramadan telah dimulai sejak 24 April 2020 berlangsung hingga 24 Mei 2020.  Sementara Waisak sudah dimulai dari Selasa 5 Mei 2020 dengan pengambilan air suci dari umbul juprit di Temanggung dan Trisuci Waisak pada tanggal 7 Mei 2020.

Jika Ramadan memfokuskan untuk berpuasa dan beramal agar pahalanya makin tinggi, maka tema besar Waisak 2564 yang jatuh pada tanggal 7 Mei ini adalah Persaudaraan sebagai Dasar Keutuhan Sejati.

 Waisak yang merupakan hari besar bagi agama Buddha untuk memperingati 3 peristiwa penting yaitu lahirnya pangeran Siddharta pada tahun 623 sebelum Masehi, pencerahan  sempurna Siddharta menjadi Budda dan peristiwa wafatnya Buddha Gautama di tahun 543.

Jika tahun sebelumnya perayaaan Trisuci Waisak dirayakan di Borobudur dengan arak-arakan ritual yang  meriah dan besar.  Beberapa rangkaian acara yang sangat menyita perhatian umat Budha dimulai dengan pengambilan air berkat dari sumber mata air umbul juprit di kabupaten Temanggung dan obor yang diambil dari sumber abadi Mrapen di Grobogan.

Setelah itu akan diadakan ritual Pindapatta yaitu memberikan dana berupa makanan kepada para bhiksu yag dilakukan oleh semua umat Buddha, warga yang ingin melakukan kebajikan dipersilahkan untuk ikut serta.

Namun, sayang Covid 19 telah membatalkan rencana besar itu.  Sekarang hanya diadakan pengambilan air suci saja.  Lalu, acara ceramah dua hari  dari bhiksu pun diadakan secara online, melalui YouTube  Diharapkan semua umat Buddha tidak perlu datang ke Borobudur, cukup di rumah masing-masing.

Tema Trisuci Waisak 2564  : "Dasar Keutuhan Bangsa Sumber Pencerahan Batin",  diharapkan umat Buddha di seluruh dunia merayakan, merenungkan dan mengimplementasikan ajaran kebenaran Dharma . 

Tema persaudaran sejati itu artinya masyarakat Indonesia itu sangat majemuk baik agama, adat istiadat, suku , dan etnik.    Walaupun beragam dan berbeda,  tetapi kita merasakan bahwa  kita tetap satu rasa sebagai saudara, setanah air, bahkan satu sebagai sesama masnusia.   

Berbeda dalam segala aspek, bukan berarti kita meninggalkan ciri khas dari setiap tradisi, agama.   Tetap mempertahankan ciri khas diri /umat agama tertentu  karena kita memiliki keunikan sebagai hak hidup sebagai manusia .

Kita bersatu sebagai warga Indonesia karena adanya cinta kasih dan  kasih sayang untuk hidup sebagai sahabat dan sahabat karib bagi warga sesama . 

Bersatu itu berarti tidak membenci dan bermusuhan .  Kita tidak dibenarkan untuk membalas kejahatan dan musuh dengan hal yang sama.   Jika melakukan balas kejahatan dengan kejahatan adalah hukum yang mematikan.  Tetapi kita harus menerapkan hukum kasih dan kebajikan.  

Bijak untuk tidak memusuhi dan membenci meskipun kita dibenci dan ditipu oleh orang.   Itulah  kebajikan yang terus dibangun dalam menciptakan persatuan itu.  Ketika melihat realitas di lapangan /masyarakat bahwa ada banyak perbedaan mencolok ketika persatuan itu kita

Gotong royong Dasar Keutuhan Bangsa

Kejujuran kepada diri sendiri bahwa hidup dalam dunia ini bukan untuk menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan.  Bukan berpura-pura jadi orang lain atau jadi orang baik.  

Diharapkan bahwa jiwa gotong royong yang jadi falsafah dari dasar negara kita pun tetap digaungkan.  Dalam menghadapi Covid-19, seluruh warga baik yang kuat sosial ekonominya membantu kepada mereka yang lemah . 

Pandemi Covid-19 di Indonesia demikian berat,  terdapat 12.07 kasus positif Covid-19 dan 872 orang meninggal dan 2.197 orang sembuh.   Pemerintah tak bisa melakukan dan menangani Covid-19 tanpa gotong royong dari semua warga.  Disipilin dan konsistensi dalam melakukan peraturan pemerintah.   Membantu kepada sesama dalam Covid-19 karena banyak dari mereka yang terpuruk karena usahanya bangkrut, tutup, pekerjaannya hilang.    Pandemi Covid 19 adalah kesempatan manusia untuk mencapai pencerahannya.

Seluruh umat Buddha juga akan melakukan doa bagi bangsa Indonesia  dengan pesan kemanusiaan, kemuliaan dan perdamaian dan kepulihan kesehatan yang semuanya dapat dirasakan dalam makna persaudaraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun