Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berita Menggembirakan: Tingkat Inflasi Rendah Jelang Ramadhan

10 April 2020   16:26 Diperbarui: 10 April 2020   16:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi bagi umat Muslim akan memasuki  bulan Ramadhan  2020/1441 H.  Tidak terasa  hari berjalan begitu cepatnya sehingga "Bekerja, Belajar maupun Ibadah di rumah yang hampir berjalan 3 minggu, akan dibarengi dengan  ibadah puasa jelang 2 minggu lagi.

Jelang puasa, umumnya,  harga-harga sembako itu akan meningkat baik di pasar tradisional maupun di pasar modern atau gerai di mall.   Kenaikan harga itu tak pelak karena jumlah permintaan barang lebih besar dibandingkan dengan sebelum puasa.   BErlakulah hukum pasar, apabila permintaan jauh besar dari penawaran maka  harga sedikit demi sedikit akan meningkat .

Namun, ada peristiwa yang anomali terjadi kali ini.  Ketika Covid 19 melanda Indonesia,  ada kebijakan  dari Presiden Jokowi yang melarang  ASN, POLRI, TNI dan  pegawai BUMN untuk pulang mudik.   Untuk pegawai swasta sedang dipertimbangkan kebijakannya.   Ditambah dengan pelarangan social distancing, maka kondisi ini membuat warga terpaksa hidup di rumah saja.  Di rumah, tentunya pengeluaran dana disesuaikan dengan pendapatan. Mudah-mudahan tidak ada rumah tangga yang mengeluarkan pengeluaran melebihi dari pendapatan.

Sementara pendapatan dari sebagian warga baik yang bekerja informal maupun formal mulai tergoncang dengan kondisi PHK maupun pengurangan penerimaan karena tidak adanya kegiatan sekolah, perdagangan.  

Daya beli lemah, kondisi keuangan warga ini membuat warga hanya bisa berserah untuk belanja sekedarnya saat puasa, dan tidak berlebihan untuk belanja.   

Dari pihak Kementrian Perdagangan telah menelisik nilai inflasi bulan Aprl 2020 ini hanya 0,2% atau 2,83% per tahunnya.  Dibandingkan dengan tahun lalu nilai inflasi di bulan April  019 mencapai 0,44%.

Sebagian besar dari barang yang sudah dirasakan turun harganya adalah cabai merah (-0,09%), daging ras (-0,03%), angkutan udara (-0,01%)

Sedangkan kenaikan harga dari barang barang yang belum berdampak turun adalah  bawang merah (0,08%), perhiasan (0,07%), jeruk  (0,05%), gula pasari (0,02%) , tahu mentah, kangkung, tempe bayam, beras, cabai rawit, air minum kemasan dan rkoko filer sebesar 0,01% masing-masing.

Mungkin ada yang bertanya : "Loh harga gula pasir naiknya gila-gilaan,  sebesar Rp.18,000/per kilo, bahkan tembus sampai RP.20.000/per kg".    Padahal harga normalnya hanya Rp.14.00/per kilo.   KEnaikan harga ini disebabkan Pemerintah menghentikan impor gula pasir .  Akibatnya pasokan pun berkurang drastis dan harga jual barang di pasar langsung mengalami kenaikan .

Pemerintah rupanya menyadari bahwa harga ini sudah demikian tidak normal dan harus dicarikan solusinya.   Jangan sampai persediaan kosong.

Oleh karena itu saya melihat di siaran TV beberapa hari yang lalu  Bapak Menteri Perdagangan bersama Komisi Perdagangan DPR, Asosiasi GUla Rafinasi Indonesia  mengadakan kunjungan ke pabrik gula IGN untuk memproduksi gula mentah .  Rencananya pemerintah sudah buka kran impor gula mentah . Gula mentah itu akan diolah oleh IGN untuk menjadi gula konsumsi yang dapat dibeli oleh masyarakat.

Diharapkan  importir untuk raw sugar sudah melakukan pengolahannya menjadi gula Kristal putih dan dapat dilepaskan ke masyarakatn.   Demikian juga  yang diproduksi IGN ini nantinya ketika dijual di masyarakat, harganya akan sesuai dengan harga Eceren tertinggi (HET)  yang saat ini sudah melampaui 48persen dari HET.

Besar harapan dari masyarakat semua untuk dapat menikmati putihnya gula yang manis itu sesuai harga bukan lagi harga yang melambung karena tidak adanya stok pasokan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun