Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menebar Kebaikan di Tengah Kepanikan Covid-19

18 Maret 2020   18:16 Diperbarui: 19 Maret 2020   05:16 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UI.AC.id
UI.AC.id
Hand sanitizer jadi barang langka di semua apotik, toko-toko yang menjual alat kesehatan membuat panik orang yang membutuhkannya.  

Seolah hand sanitizer jadi barang mahal. Tentunya ini sangat dibutuhkan oleh setiap orang baik yang bekerja di rumah maupun mereka yang terpaksa hidup mencari sesuap nasi di luar rumah. Para pekerja yang jualan makanan seperti bubur ayam atau tukang ojek online.

Latar belakang kelangkaan hand sanitizer yang sulit diakses itu membuat Departemen Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dibantu relawan memiliki ide untuk memproduksi hand sanitizer yang dibagikan kepada publik.

Tentunya pembuatan hand sanitizer ini tidak diperbolehkan untuk diproduksi sendiri. Bahan-bahannya tidak dapat diperoleh atau dibeli secara umum. Bahan-bahan itu terdiri dari etanol 96%, H2O2 3%, gliserol 98%, parfum, dan aquadest steril. 

Oleh karena itu tim mereka melakukan proses pembuatan hand sanitizer tersebut di laboratorium UI khusus bagian kimia.

Cara pembuatannya juga tidak boleh asal campur, tetapi melalui beberapa proses kimiawi. Ethanol dicampur dengan H2O2 dan dikocok dalam sebuah gelas khusus untuk laboratorium. Setelah bahan semua menyatu dimasukkan ke dalam satu tabung besar seperti galon air minum.

Dari galon itu dipindahkan ke tempat pot-pot hand sanitizer yang telah disiapkan. Jumlah produksi setiap harinya ada sekitar 800 pot, sedangkan tenaga mahasiswa yang menggarap itu hanya 10 orang. Oleh karena itu mereka membuka kesempatan bagi relawan yang ingin bergabung.

Ternyata respons cukup banyak. Dibatasilah 10 tenaga relawan per hari untuk membantu mengisi hand sanitizer yang sudah tercampur itu dan memasukkan ke pot botol.

Nah, setelah selesai, botol-botol hand santizer yang telah rapi itu siap dibagikan kepada warga Jakarta yang memang sangat membutuhkan. Saat ini jumlah warga DKI yang terpapar makin meningkat.

Hand sanitizer tersebut tersedia di FKUI Jl. Diponegoro, yang bisa warga tebus dengan harga 5 ribu rupiah sebagai pengganti biaya produksi. Kabarnya ada juga yang dibagikan secara cuma-cuma dengan syarat tertentu.

Relawan Nutrisi Garda Terdepan
Melihat latar belakang para medis yang harus melayani pasien makin banyak sekali, maka Eghar Anigrapaksi, seorang mahasiswa kedokteran UI sangat khawatir dengan jumlah tenaga perawat dan dokter. Dengan beban kerja tinggi itu sudah tentu perlu bantuan untuk fisiknya atau staminanya tetap baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun