Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tergiurkah "Influencer" Tawaran Anggaran Rp 72 Milyar?

27 Februari 2020   08:05 Diperbarui: 27 Februari 2020   08:40 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Corona Virus telah  berdampak besar bagi perekonomian dunia maupun  Indonesia.  Prediksi pertumbuhan ekonomi negara mulanya 5 persen, ternyata  anjlok 5 persen hingga 4,7 persen akibat penyebarannya.

Pemerintah tentu tidak bisa berdiam diri menantikan redanya corona virus.   Sulitnya memprediksi berapa lama penyebaran corona virus ini berlangsung .

Oleh karena itu Pemerintah harus segera bertindak untuk  mengantisipasi .  Pemerintah berpikir serius untuk bisa mempertahankan agar pertumbuhannya tetap 5 persen dan tidak tergerus hingga 0,11 hingga 0,30 persen. Penurunan itu berasal dari turunnya ekspor dan impor. 

Sektor perdagangan kena imbas karena sumber berasal dari luar. Ekspor dan impor terus melambat karena aktivitas nya terganggu dan akhirnya barang hilang dan harga pun akan naik.

Sektor pariwisata pun ikut terpukul karena target wisatawan dari China yang langsung datang ke Menado dan Bali turun drastis, sebelumnya jumlah wisatawan China mengunjungi  Menado sekitar 70,910 di tahun 2019 sementara 1,196,497 di Bali.   Sekarang wisatawan China itu tidak ada sama sekali dengan terhentinya maskapai langsung dari China ke Menado dan Bali dihentikan.   Padahal tiap wisatawan asing itu menghabiskan biaya untuk tinggal di Bali maupun di Menado sekitar USD 1,000,  artinya kita kehilangan devisa  sebesar  USD 1,200-USD 1,358  Karena hilangnya jumlah wisatawan itu.

 Padahal   target dalam APBD 2020-2024 yang diberikan kepada Kementrian Pariwisata, untuk mendapatkan devisa mencapai 21 juta dollar AS atau sekitar Rp.294 milliar.

Wishnutama selaku Menteri Pariwisata, tentunya harus mengejar target ini dengan dibukanya 5 bali baru yang jadi prioritas baru.  Ke 5 Bali baru itu merupakan andalan destinasi super prioritas Indonesia  Danau Toba, Borobudur, Bunaken, Mandalika, Bangka Belitung.

Oleh karena itu Presiden Joko Widodo (Jokowi)   pada  tanggal 25 PEbruari 2020 bersama dengan Bapak Airlangga Hartato selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengadakan rapat terbatas untuk antisipasi penyebaran virus corona.

Disebutkan oleh Bapak Airlangga bahwa  Pemerintah menyiapkan anggaran Rp.298,8 miliar  untuk insentif bagi wisatawan mancanegara .   Insentif ini terdiri atas  bagian Rp.98,5 milliar untuk subsidi diskon tiket pesawat dan anggaran promosi sebesar Rp.103 milliar sendangkan kegiatan pariwisata sebesar Rp.25 milliar. Sedangkan sisa sebesar sekitar Rp.72 miliar untuk media relation dan influencer.

Dengan adanya kata "influencer" dan kata "72 miliar", para influencer pun heboh , ingin ikut ambil bagian dari proyek besar itu.

Tentunya sebagai influencer domestik pun punya harapan besar ikut berpartisipasi untuk membantu Pemerintah dalam mempromosikan destinasi wisata 5 Bali Baru.

Tapi tunggu dulu, jangan cepat-cepat untuk mengambil kesimpulan bahwa influencer yang dibutuhkan itu adalah domestic influencer.  Ternyata kebutuhan pemerintah dalam hal ini Kementrian Pariwisata untuk bisa mencapai target yang digariskan, target market mereka pastinya  adalah wisatawan asing.   Wisatawan asing yang mampu menghasilkan devisa cukup besar.

Untuk menargetkan jumlah wisatawan asing datang ke Indonesia, influencer yang dibutuhkan pastinya influe ncer asing yang mengetahui dengan jelas siapa target wisatawan yang memang menyukai  wisata Indonesia termasuk cara menggaet wisatawan asing itu hingga mereka benar-benar jadi datang ke Indonesia dan menghabiskan dana minimum untuk kunjungan 7 hari.

Nach, sekarang sudah jelas bahwa  budget 72 miliar itu  bukan untuk  influencer domestik.  Jadi jangan kecewa apabila harapan untuk bisa mendapatkan  kecipratan rezeki itu belum sepenuhnya untuk porsi influencer domestik.

Tetapi jangan terlalu kecewa karena Anda sebagai influencer domestik pun dapat berperan serta untuk meningkatkan pemasukan bagi kementrian Pariwisata dengan mempromosikan tiket-tiket domestik yang dijual murah oleh para travel biro.

Tiket pesawat domestik pun rupanya dijual murah oleh maskapai karena Kementrian Wisata memang mendorong kepada Maskapai untuk menjual tiketnya diskon sebesar 40 hingga 50% (di luar pemberian potongan untuk avtur)  atas seperempat kursi yang tersedia setiap penerbangan.  Bagi maskapai asing pun diharapkan menambah jumlah penerbangan ke Indonesia.  Mereka juga mendapatkan insentif apabila ada permintaan jumlah penerbangan.

 Jual tiket murah  itu artinya maskapi tidak mungkin menanggung kerugian.   Artinya diskon itulah yang ditanggung oleh Pemerintah dengan anggaran  diskon yang ditetapkan sebesar Rp.98,5 milliar.  Maskapai yang memberikan diskon itu untuk terbang ke sejumlah lokasi wisata seperti Denpasar,Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok,Menado, Silangit, Batam, Malang, Tanjung Pandang dan Tanjung Pinang. 

Selain diskon tiket pesawat adalagi yang akan diberikan diskon atau kelonggaran bagi pemilik hotel dan restoran di sepuluh destinasi wisata.

Nach, influencer domestik semestinya dapat mengambil bagian dari promosi tiket domestik .  Belilah tiket domestik yang murah (hampir 50%)  itu dan berpromosi di media sosial Anda.

Untuk rezeki, para influencer domestik harus sabar menunggu dari hasil keputusan dari Bapak Menteri Pariwisata bagaimana promosi domestik mau menggunakan  karya para influencer domestik.

Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun